Music Zone

Pandemic Rage Ledakkan Semangat Hardcore Lewat Single 'Hard Fucking Core'

Lagu ini diciptakan sebagai bentuk pujian dan penghormatan terhadap atmosfer moshpit yang menjadi jantung dari setiap penampilan mereka

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Personel Pandemic Rage 
- Transpose +

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Band hardcore asal Yogyakarta, Pandemic Rage, kembali menegaskan eksistensinya di skena musik keras Tanah Air lewat peluncuran single ketiga bertajuk 'Hard Fucking Core.'

Lagu ini tidak hanya menjadi simbol semangat dan konsistensi mereka, tapi juga sebuah pernyataan lantang atas kecintaan mereka terhadap hardcore yang jujur, meledak-ledak, dan tanpa kompromi.

Digawangi oleh Gege (vokal), Alp (gitar), Izal (bass), dan David (drum), Pandemic Rage menghadirkan komposisi musik yang lebih liar dan agresif dibanding karya sebelumnya. 

Judul 'Hard Fucking Core' mencerminkan sikap mereka terhadap dunia yang mereka cintai, skena hardcore.

Lagu ini diciptakan sebagai bentuk pujian dan penghormatan terhadap atmosfer moshpit yang menjadi jantung dari setiap penampilan mereka.

“Lagu ini kami tulis karena kami benar-benar kagum pada atmosfer moshpit yang membara tiap kali kita manggung,” ujar Gege, sang vokalis. 

“Kami senang dengan hiruk-pikuk di dalamnya, antusiasme penonton yang menyalurkan energi meledak-ledak. Lagu ini adalah luapan emosi dan bukti bahwa kami adalah hardcore, dan kami bangga akan itu,” imbuhnya.

Lagu ini lahir dari proses jamming yang panjang namun penuh eksplorasi.

Baca juga: Pemberontakan Kecil Maya Nilam dalam Single Terbaru Gersang

Izal, basis Pandemic Rage, menjelaskan, lagu ini dibuat secara perlahan dari latihan-latihan rutin. Part demi part disusun sendiri. 

“Untuk rekaman dan mixing awal kami kerjakan mandiri, tapi akhirnya kami dibantu mas Angger untuk sentuhan mixing dan mastering akhir,” ungkapnya.

Meski dikerjakan secara independen, kualitas produksi tetap menjadi perhatian utama mereka.

Proses ini juga menjadi cerminan dari prinsip 'jujur tanpa kompromi' yang mereka pegang.

Ketika mengamalkan prinsip tersebut, mereka melakukannya dengan tegas tanpa pengecualian.

Pandemic Rage secara tegas tidak menyediakan ruang atau celah untuk ketidakjujuran.

“Kejujuran adalah prinsip mutlak buat kami. Bahkan kalau itu membuat rugi, kami tetap harus bicara yang sebenarnya,” lanjut Gege.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved