Mahasiswa Baru UNISA Yogyakarta Perkenalkan Losida untuk Atasi Sampah Organik

Inovasi ini dikenalkan lewat aksi sosial Sapa Warga yang melibatkan sekira 2.000 mahasiswa baru pada Senin (15/9/2025).

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
AKSI SOSIAL - Mahasiswa baru Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta membagikan losida atau lodong sisa dapur kepada warga di Dusun Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Sleman, Senin (15/9/2025). Aksi sosial bertajuk Sapa Warga ini melibatkan sekitar 2.000 mahasiswa baru sebagai upaya mengedukasi masyarakat dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mahasiswa baru Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memperkenalkan losida atau lodong sisa dapur sebagai solusi pengolahan sampah organik di lingkungan Nogotirto, Gamping, Sleman.

Inovasi ini dikenalkan lewat aksi sosial Sapa Warga yang melibatkan sekira 2.000 mahasiswa baru pada Senin (15/9/2025).

Rektor UNISA, Dr. Warsiti, menyampaikan aksi sosial tersebut merupakan bentuk keprihatinan kampus terhadap persoalan sampah di masyarakat. 

“Losida adalah sebuah inovasi sederhana yang berfungsi sebagai media penguraian sampah organik menjadi pupuk. Pada kegiatan yang melibatkan sekitar 2.000 dari total 2.508 mahasiswa baru, para mahasiswa membuat lodong dan ember tumpuk yang nantinya digunakan untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk,” ujarnya.

Warsiti menjelaskan, losida dibuat dari paralon yang ditanam di permukaan tanah dengan tanaman di sekelilingnya, sehingga proses penguraian sampah dapat berjalan optimal.

Kegiatan ini menyasar Dusun Nogosaren, Nogotirto, serta padukuhan Cambahan dan Pundung sebagai lokasi awal penerapan manfaat.

Kepala Dusun Cambahan, Solihin Nurcahyo, mengapresiasi langkah UNISA.

Ia menilai program ini berpotensi membantu mengurangi sampah rumah tangga yang menjadi persoalan utama warganya. 

“Sampah sisa makanan sangat banyak dari rumah tangga, harapannya aksi mahasiswa ini bisa membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” ucapnya.

Selain itu, Solihin menekankan pentingnya nilai edukasi dari program ini.

“Nantinya setiap tiga rumah di tingkat RT akan memiliki satu losida. Ini adalah percontohan yang diharapkan bisa mengedukasi dan membuat masyarakat mandiri dalam mengatasi sampah organik,” katanya.

Dua mahasiswa baru UNISA, Muhammad Ilham dan Nayla Nabila, mengaku pengalaman ini membuka wawasan mereka tentang pentingnya pemanfaatan sampah. 

“Kami jadi tahu bahwa sampah organik ternyata bisa diolah menjadi pupuk yang bermanfaat. Kami senang bisa membantu masyarakat sekitar kampus untuk menanam dan memanfaatkan losida,” ujar keduanya.

Melalui aksi ini, UNISA berharap kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah semakin meningkat.

Kehadiran losida juga ditargetkan membawa manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar kampus agar tetap bersih, sehat, dan produktif. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved