Tren Penyakit Autoimun Anak Meningkat, IRA Cabang DIY Ingatkan Masyarakat Waspada

Acara ini juga sekaligus momentum peringatan World Rheumatism Day (WRD) 2025 dengan menggandeng Sahabat Cempluk.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
DISKUSI - Para peserta diskusi dan tanya jawab pasien autoimun dengan IRA cabang DIY berfoto bersama, Minggu (14/9/2025) 

Cahya menyampaikan upaya pencegahan sejak dini terkait bahaya autoimun yang menyerang pada anak-anak.

"Penyakit autoikun itu kami per tahun sekitar 90 persen perempuan, tapi pasien kami di dua tahun terakhir 200 sampai 300 itu anak-anak. Belum sebanyak yang dewasa, tetapi semakin meningkat, terutama lupus," imbuhnya.

Meski memiliki risiko tinggi, namun ada sejumlah obat-obatan untuk penyembuhan penyakit ini belum tercover BPJS.

"Belum 100 persen (tercover BPJS). Ada obat-obat lain yang lebih maju, yang lebih kuat, itu belum disetujui," jelas Dokter Spesialis Anak Alergi dan Imunoterapi, dr Sumadiono, menambahkan.

Acara ini juga mendapat dukungan dari Eye Center Sardjito, Regenic Stemcell by Kalbe, Klinik Rheuma, Labcito, Fima Internasional (a Kalbe Company).

APL (a Zuellig Pharma Company), Instaperfect, dan Labore Skincare. 

Melalui kegiatan ini, IRA bersama Sahabat Cempluk berharap dapat meningkatkan kesadaran publik tentang reumatik autoimun sekaligus menumbuhkan semangat baru bagi pasien dengan tema Capek Boleh, Nyerah Ga Boleh. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved