Mahasiswa Amikom Meninggal Setelah Demo

Soal Kematian Rheza Sendy, Kapolda DIY: Kepolisian Minta Autopsi, Pihak Keluarga Menolak

Kapolda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono, menegaskan sejak awal justru kepolisian mengusulkan autopsi dilakukan, namun keluarga menolak.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
TEMUI SULTAN - Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono ditemui seusai pertemuan bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Selasa (2/9/2025). 

“Anak saya nggak bernapas, masih ada nadi sedikit, dokter bilang sudah dipasangi alat-alat, tapi nggak bisa (tidak selamat). Saya melihat anak saya seperti orang tidur, seperti belum lama meninggal, dipegang masih hangat,” sambungnya.

Yoyon menjelaskan, dirinya membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi. Keputusan itu diambil tanpa ada paksaan, melainkan karena keluarga ingin jenazah segera dimakamkan dengan layak.

“Tidak ada paksaan. Karena memang sejak awal kami tidak ingin autopsi. Saya kurang paham, untuk laporan saja. Intinya kami tidak menginginkan autopsi, itu pertanggungjawaban perkataan kami yang dituangkan dalam secarik kertas. Pengen jenazah segera pulang,” terangnya.

Ia menyebut alasannya menolak autopsi adalah karena tidak tega dan berharap putranya segera tenang di alam baka.

“Kemarin Pak Kapolda sudah rawuh (datang) ke sini (rumah duka), menyampaikan bela sungkawa. Menyampaikan apabila dibutuhkan autopsi, (Kapolda DIY) minta persetujuan (keluarga). Cuma dari awal kami sudah berkomitmen, keluarga sudah ikhlas, sudah merelakan,” ujarnya.

“Sudah tidak tega melihat anak saya diautopsi. Intinya kami nggak akan proses hukum, biar Rheza tenang, nggak ingin berlarut-larut. Saya inginnya cepat selesai, kita hidup normal lagi, biar nggak berkepanjangan,” lanjutnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved