Gedung Rusak saat Demo, Layanan SKCK hingga Pengaduan di Polda DIY Ditutup Sementara
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan menyampaikan rasa prihatin terhadap aksi penyampaian pendapat dengan anarkis
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sejumlah layanan di Mapolda DIY dihentikan untuk sementara setelah gedungnya terbakar saat demontrasi yang berlangsung Jumat petang hingga Sabtu (29-30/8) dini hari.
Polda DIY menjadi sasaran kemarahan massa buntut wafatnya Affan Kurniawan, driver ojol yang terlindas kendaraan taktis Brimob pada aksi 28 Agustus 2025 di Jakarta.
Aksi di Polda DIY itu merupakan aksi penyampaian pendapat kedua. Pada Jumat (29/8/2025) siang, ratusan driver ojol terlebih dahulu telah mendatangi gedung Polda untuk menyalakan lilin dan menabur bunga sebagai bentuk solidaritas.
Aksi yang ditutup dengan Salat Jumat dan salat ghaib itu berlangsung damai.
Di Jumat petang, massa gabungan dari aliansi Jogja Memanggil bersama masyarakat dan sebagian berjaket driver ojol kembali mendatangi Polda.
Demontrasi yang berlangsung hingga Sabtu pagi ricuh. Kendaraan hingga gedung sayap kanan rusak terbakar. Kembang api hingga gas air mata ditembakkan.
Massa tetap bertahan sepanjang malam.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan menyampaikan rasa prihatin terhadap aksi penyampaian pendapat yang seharusnya bisa dilakukan dengan tertib tetapi diwarnai dengan tindakan anarkis.
Bahkan hingga menyebabkan beberapa kerusakan fasilitas umum, kendaraan yang dibakar, termasuk beberapa ruang kantor pelayanan publik milik Polda DIY yang rusak terbakar.
"Kami sangat menyayangkan karena ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu atau SPKT dan ruang pelayanan SKCK menjadi sasaran pembakaran sehingga sangat berdampak terhadap pelayanan masyarakat yang harus kami tutup sementara," kata Ihsan, Sabtu (30/8/2025).
Masyarakat yang hendak membuat laporan pengaduan, laporan kehilangan maupun Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bisa mendatangi Polres jajaran yang ada di wilayah Polda DIY.
Sedangkan perijinan tetap dilayani di ruang Direktorat Intelkam Polda DIY.
Saat ini, pascademontrasi, puing-puing bangunan yang terbakar sudah dibersihkan oleh anggota Polda DIY bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman.
Api juga telah dipadamkan oleh dinas pemadam kebakaran.
Ihsan mengimbau kepada masyarakat agar aksi penyampaian pendapat dilakukan secara tertib.
Masyarakat juga diimbau tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh ajakan atau informasi yang bersifat provokatif, terutama melalui media sosial.
"Kami memahami keresahan yang terjadi di masyarakat saat ini, namun kami mengimbau untuk dapat menyampaikan aspirasi dengan tidak melakukan tindakan anarkis yang justru akan merugikan banyak pihak," kata Ihsan.
"Mari sampaikan aspirasi dengan aman dan tertib, serta senantiasa bersama menjaga Daerah Istimewa Yogyakarta yang kita cintai ini tetap aman dan kondusif," sambungnya.
Sebagimana diketahui, aksi solidaritas atas meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang berlangsung semalaman di Mapolda DIY diwarnai kericuhan. Massa aksi yang tidak terkendali merusak bahkan membakar kendaraan yang tengah terparkir di depan Polda. Gedung SPKT hingga videotron hangus terbakar.
Sepanjang malam massa bertahan di jalan depan Polda, memblokade Ringroad dari simpang empat Condongcatur, Depok. Massa sesekali merangsek masuk ke area pagar Polda. Namun dihalau petugas dengan tembakan gas air mata. Rentetan kembang api yang berasal dari dinding sayap timur juga terus menerus menghujani massa.
Massa mundur ke arah selatan hingga barat. Namun setelah gas air mata hilang, massa kembali merangsek kembali, berkumpul di depan Polda. Proses ini terus berulang hingga larut malam. Massa tetap bertahan dan berkumpul di sepanjang Ringroad, yang merupakan jalan depan Polda. Mereka membuat api dan melontarkan kata-kata kekecewaan. Sementara dari balik pagar markas polisi, kendaraan taktis hingga satuan pengendali massa siaga
Menjelang tengah malam, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X datang ke Mapolda DIY dengan membelah kerumunan massa. Kedatangan Raya Yogyakarta itu disambut gegap gempita massa. Lagu buruh tani menggema.
Sampai di gedung Polda, Sultan langsung berkoordinasi dengan Kapolda DIY, kemudian berdialog dengan perwakilan massa aksi, hingga terjadi kesepakatan untuk menurunkan eskalasi. Tuntutan dari perwakilan massa menghendaki agar teman-teman mereka yang sempat ditahan supaya dibebaskan, kemudian meminta Ngarso Dalem keluar menemui massa untuk mendinginkan situasi.
Diiringi Gending
Di tengah gelapnya malam, suara gending dari pengeras suara menggema di Mapolda DIY. Bagi masyarakat Yogyakarta, suara gending sebagai tanda akan kehadiran Raja. Sultan berjalan kaki menemui massa di halaman Polda. Melihat kehadiran Ngarso Dalem, massa mengumpul dan mau duduk mendengarkan apa yang hendak disampaikan.
Di hadapan massa, Sri Sultan menyampaikan, pihaknya menghargai perjuangan massa aksi yang menginginkan adanya perubahan demokrasi di tanah air.
"Saya Hamengku Buwono X menyampaikan dalam kesempatan ini, saya menghargai apa yang anda semua lakukan. Apa yang anda semua lakukan itu salah satu dari keinginan kita bersama untuk tumbuhnya demokrasi.Saya pun sepakat dengan itu," kata Sultan, yang disambut tepuk tangan massa.
Kendati demikian, Sultan berharap demokratisasi dilakukan dengan baik untuk mendidik semuanya. Sebab di Yogyakarta ini tidak ada kebiasaan terjadi kekerasan-kekerasan di dalam membangun demokrasi. Kepada massa, Sultan menawarkan bantuan untuk bersama-sama menyampaikan aspirasi atas kondisi demokrasi tanah air saat ini.
"Kalau tenaga, pikiran saya dibutuhkan silakan, tapi saya harus dapat suratya untuk diskusi ke pemerinrah pusat. Tapi kalau datang ke kantor saya menyerahkan surat, ya cukup dua tiga orang saja, jangan semuanya," ujarnya. Di akhir pertemuan itu, Sultan juga meminta massa mengakhiri aksi dan pulang untuk istirahat.
Sabtu pagi demontrasi selesai. Mapolda DIY dibersihkan dengan melibatkan beragam unsur mulai dari TNI, petugas kebersihan, pemadam kebakaran hingga masyarakat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman juga turut membantu proses pembersihan dengan menerjunkan puluhan personel.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Sugeng Riyanta mengatakan, pihaknya menerjunkan lebih kurang 60 personel dengan membawa 7 armada angkut dump truk. Petugas kebersihan dari Pemkab Sleman datang untuk membantu proses pembersihan pasca demontrasi, atas intruksi langsung dari Bupati Harda Kiswaya.
"Tugas yang utama adalah membantu membersihkan, agar tidak terlihat kotor," katanya.
Petugas membersihkan semua area dilingkungan Polda DIY. Sampah sampah dikumpulkan. Menurut Sugeng, sampah material akan digunakan untuk uruk di satu tempat yang telah disiapkan. Sedangkan untuk material lain tetap akan menjadi aset Polda DIY. (*)
Kebijakan Harus Peka, Sri Sultan HB X Tekankan Pentingnya Empan Papan |
![]() |
---|
Tiga Mitra Grab Jadi Korban insiden 28–29 Agustus, Perusahaan Turun Tangan |
![]() |
---|
Mahasiswa Jogja Gelar Aksi di Pertigaan UIN, Tuntut Penghapusan Tunjangan DPR dan Reformasi Aparat |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X: Pejabat Harus Peka, Jangan Timbulkan Kecemburuan Sosial |
![]() |
---|
BMW R100 RS Disulap Jadi Tracker ala Tedjo Klasyk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.