Catatkan Nol Kasus dalam Tiga Tahun Beruntun, Kemenkes Tetapkan Kota Yogya Bebas Penyakit Frambusia

Hasil skrining di sekolah maupun rumah sakit di Kota Yogyakarta menyatakan tidak ditemukan kasus frambusia.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com/Azka Ramadhan
Kepala Dinkes Kota Yogya, Emma Rahmi Aryani. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kota Yogyakarta dinyatakan bebas dari sebaran penyakit frambusia oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Sertifikat Kabupaten/Kota Bebas Frambusia pun secara resmi diterima Pemkot Yogyakarta melalui pertemuan daring, pada Rabu (20/8/2025) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menegaskan, hasil skrining di sekolah maupun rumah sakit menyatakan tidak ditemukan kasus frambusia.

Sebagai informasi, frambusia adalah infeksi yang terjadi akibat paparan bakteri jenis treponema pertenue yang bisa menyebabkan cacat tubuh seumur hidup jika tidak segera mendapat penanganan, terutama pada anak-anak.

Kota Yogyakarta berhasil meraih sertifikat tersebut, setelah tiga tahun berturut-turut mencatatkan angka nol, atau tidak ditemukan kasus frambusia.

Akan tetapi, meski sudah terbebas dari sebaran fambrusia, Kadinkes mengakui, di Kota Yogyakarta masih terdapat kasus kusta dan filariasis.

"Harapannya, dalam tiga tahun ke depan tidak ada lagi kasus tersebut, sehingga Kota Yogyakarta juga bisa mendapatkan sertifikat eliminasi kusta dan filariasis," katanya, Kamis (21/8/2025).

Baca juga: Sri Sultan HB X Tegaskan Tak Akan Lobi Pusat Meski Danais DIY Dipangkas, Ini Alasannya

Pihaknya pun berupaya, penyakit frambusia yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka, goresan, atau infeksi kulit lainnya, bisa tereliminasi secara total.

Salah satunya, dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang menjadi kunci pencegahan penyakit, termasuk dengan membiasakan mencuci tangan, serta menjaga kebersihan lingkungan.

"Dengan pencapaian ini, harapannya masyarakat Kota Yogyakarta tetap sehat dan dapat menjaga status bebas frambusia, sehingga sertifikat yang diperoleh tidak hilang," cetusnya.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, menyebut pemberian sertifikat sebagai bagian dari perjalanan panjang menuju Indonesia sehat.

Adapun sertifikat bebas frambusia tahun ini diberikan kepada 89 kabupaten/kota di Indonesia, plus enam daerah menerima penghargaan bebas kusta, dan tujuh daerah lainnya mendapat penghargaan eliminasi filariasis.

"Ini perjalanan panjang yang bukan satu atau dua hari kemudian selesai. Untuk kusta saja butuh tiga tahun tidak ada penderitanya, begitu juga filariasis dan frambusia," jelasnya.

Sehingga, untuk mendapat sertifikat tersebut, diperlukan sebuah orkestra yang dijalankan dengan penuh perencanaan matang di tingkat daerah.

Alhasil, pihaknya mengapresiasi pemerintah daerah, tenaga medis, kader kesehatan, mitra, serta masyarakat yang telah berkontribusi dalam upaya eliminasi penyakit tropis terabaikan.

"Kami berharap, 514 kabupaten/kota lainnya juga bisa melakukan eliminasi, sehingga generasi mendatang terbebas dari penyakit tropis terabaikan dan menuju Indonesia yang lebih sehat, adil, dan sejahtera," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved