Lulusan SMK Dominasi Angka Pengangguran di Kota Yogyakarta, Ini Langkah Pemerintah
Dinsosnakertrans akan mengoptimalkan Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) untuk mengatasi pengangguran dari lulusan SMK di Kota Yogyakarta.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tren pengangguran di Kota Yogyakarta tercatat masih cukup tinggi, yang angkanya didominasi oleh warga lulusan SMK.
Data Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta menyebut, per 2024 terdapat 2.323 orang pengangguran di wilayahnya.
Dengan rincian, lulusan SMK 765 orang, lulusan SMA 624 orang, Sarjana (S1) 141 orang, Diploma 3 (D3) 66 orang, dan Magister (S2) 2 orang.
Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Erna Nur Setyaningsih, mengatakan, lulusan SMK memang mendominasi angka pengangguran.
Oleh sebab itu, pihaknya akan mengoptimalkan Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) untuk mengatasi pengangguran dari lulusan SMK di Kota Yogyakarta.
"Kita meningkatkan kerja sama, dalam artian kita ada Forum BKK. Forum BKK ini bisa universitas, bisa SMK. Itu yang kita tingkatkan, bagaimana kita mengkolaborasikan di Forum BKK," katanya, Jumat (15/8/25).
Adapun BKK merupkan lembaga penempatan tenaga kerja yang dibentuk pada pendidikan SMK dan perguruan tinggi, sebagai mitra kerja dinas.
Baca juga: 3.057 Anak SD di Kota Yogyakarta Jalani Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan, Ini Hasilnya
Di samping itu, pihaknya juga meningkatkan penyuluhan bimbingan jabatan pada lulusan SMK, dengan mengundang narasumber dari kalangan motivator, perusahaan, dan sebagainya.
"Sasarannya anak-anak SMK, untuk menyiapkan bagaimana nanti mereka akan bekerja. Lalu, seperti apa itu nanti dari teman-teman pengantar kerja. Kami coba sambungkan dengan dunia usaha dan industri," terangnya.
Erna menyampaikan, berbagai program strategis telah dijalankan Pemkot Yogyakarta untuk upaya pengentasan pengangguran, seperti penempatan tenaga kerja melalui skema Angkatan Kerja Lokal Antar Daerah (AKAD), dan Antar Negara (AKAN).
Kemudian, deretan program pemberdayaan layaknya tenaga kerja mandiri (TKM), padat karya Infrastruktur, dan pelatihan berbasis kompetensi.
"Kami juga sudah menyediakan layanan bursa kerja online melalui menu informasi lowongan kerja di website maupun JSS (Jogja Smart Service)," ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan hendak menggandeng perguruan tinggi untuk memanfaatkan data yang dimiliki pemerintah sebagai bahan riset, termasuk data soal pengangguran.
Ia meyakini, dengan melibatkan perguruan tinggi, data pengangguran bisa dihidupkan melalui rangkaian riset, untuk kemudian dicarikan solusinya.
"Data kalau tidak dibangkitkan dan diurai satu persatu, ya hanya tinggal data. Saya yakin, bersama perguruan tinggi, data itu kita hidupkan dan menjadi solusi," ucapnya. (*)
Kota Jogja Kekurangan Personel Ulu-ulu Aliran Sungai, Cuma Ada 80 Kebutuhan Ideal 300 |
![]() |
---|
Perkuat Layanan Kependudukan, Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Dorong Perluasan Unit ADM |
![]() |
---|
Pemkot Semarang dan Yogyakarta Perkuat Kerja Sama Budaya lewat Pameran 'Rumah Semarang' |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Alokasikan Anggaran Rp89,3 Miliar untuk Penanggulangan Kemiskinan |
![]() |
---|
Angka Kemiskinan Yogya Ditarget Turun Jadi 5,8 Persen di 2025, Fokus 'Babat' 4 Kemantren Prioritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.