TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi tercatat menunjukkan aktivitas kegempaan guguran sebanyak 26 kali pada siang hingga sore ini, Sabtu (2/9/2023).
Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pukul 12:00 - 18:00 WIB.
Aktivitas kegempaan lain yang tercatat yakni Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 85, Amplitudo : 3-15 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 5-9.2 detik).
Kemudian Vulkanik Dangkal (Jumlah : 2, Amplitudo : 32-70 mm, Durasi : 9.24-11.64 detik).
Baca juga: Pemkab Sleman Upayakan agar TPST Tamanmartani Segera Beroperasi
Sementara itu, secara meteorologi cuaca terpantau mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 16.6-22 °C, kelembaban udara 55-91.2 persen, dan tekanan udara 872.3-920.3 mmHg.
Visual Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*)