Berita Sleman Hari Ini
Pemkab Sleman Upayakan agar TPST Tamanmartani Segera Beroperasi
Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) Tamanmartani kondisinya hampir penuh setelah dimanfaatkan lebih dari 25 hari, sejak kali pertama dioperasik
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) Tamanmartani kondisinya hampir penuh setelah dimanfaatkan lebih dari 25 hari, sejak kali pertama dioperasikan tanggal 7 Agustus 2023 lalu.
Keterisian tempat penampungan sampah yang berada di Padukuhan Kebon ini sudah 75 persen.
"(Keterisian TPSS Tamanmartani) kira-kira sudah 75 persen," kata Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristiyani, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: SPESIFIKASI Lenovo ThinkBook Plus Twist, dengan Layar Putar Ganda Panel OLED dan Layar e-Ink
Masa operasional TPS Sementara atau TPSS yang dibuat dalam bentuk cekungan dengan bagian bawah dilapisi geomembran dan ketinggian tanggul 2,5 meter ini memang terbatas.
Hanya diproyeksikan untuk menampung sampah sementara dari Kabupaten Sleman sebanyak 50 ton per hari sampai tanggal 5 September 2023 saja.
Setelah masa operasional habis, TPS dengan panjang 30x50 meter persegi dan luas lahan 3.000 meter persegi ini bakal ditutup.
Jika mengacu rencana awal, pasca penutupan, sampah organik di TPS sementara akan diayak untuk memisahkan antara kertas dan plastik.
Kemudian, sampah organik dicacah dan ditambah dengan vitamin untuk dijadikan media tanam.
Sedangkan sampah plastik yang merupakan residu secara bertahap akan dibawa ke TPA Piyungan.
Artinya, pasca penutupan TPS sementara, Sleman akan kembali ketergantungan membuang sampahnya ke TPA Piyungan, meksipun dengan jumlah terbatas.
"Jadi setelah September kita akan manfaatkan quota ke TPA Piyungan. Di samping itu, kami berusaha agar TPST Tamanmartani segera selesai," kata Epi.
Diketahui, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman sejak awal Agustus memasuki tahap lelang kedua setelah menyelesaikan pekerjaan tahap pertama berupa penyiapan lahan.
Sekda Sleman, Harda Kiswaya sebelumnya mengungkapkan, pagu anggaran dari Pemerintah Kabupaten Sleman untuk pekerjaan tahap kedua ini senilai Rp 7,4 miliar.
Anggaran tersebut digunakan untuk membangun hanggar; pos pencatatan; jembatan timbang, sumur dalam; tower reservoir; toilet hingga musala. Termasuk juga membangun gudang; water treatment incinerator; saluran drainase; Jaringan pipa air bersih kawasan dan jalan operasional serta arep parkir.
TPST yang menempati lahan seluas 1,3 hektare ini, disiapkan untuk menangani persoalan sampah di Kabupaten Sleman.
Target operasionalnya di awal tahun 2024. Jika sudah beroperasi penuh, tempat ini mampu menampung sampah dengan kapasitas 80 ton per hari. (Rif)
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.