TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2968 mdpl) mengalami 3 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter, selama masa pengamatan Kamis (27/6/2024), pukul 00.00-06.00 WIB.
Di samping itu, dalam periode pengamatan yang sama, tercatat 23 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-15 mm, Durasi: 24.9-149.7 detik).
Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: Lurah Non Aktif Candibinangun Sleman Dijadwalkan Jalani Sidang Pembacaan Dakwaan Pagi Ini
Adapun cuaca Gunung Merapi pagi ini cenderung mendung dan berawan, dengan angin yang dominan bertiup lemah ke arah timur.
Sementara, suhu udara berada di kisaran 18-19.9 °C, kelembaban udara 79-98.3 persen dan tekanan udara 768-918.6 mmHg.
Visual gunung pun tampak jelas, kemudian asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 m di atas puncak kawah.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (aka)