Bentrokan Dua Perguruan Silat di NTT Tewaskan Seorang Pemuda, Korban Ditikam

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penusukan

TRIBUNJOGJA.COM, KUPANG - Perseteruan kelompok perguruan silat tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja.

Kejadian serupa juga terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Terbaru, dua perguruan silat di Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terlibat bentrok.

Dalam kejadian itu, seorang pemuda bernama Marten Tino Falo Taemnanu (22) meninggal dunia setelah ditusuk senjata tajam.

Kasus penusukan itupun menjadi perhatian serius dari aparat kepolisian.

Polres Malaka langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap penusukan yang menewaskan seorang warga itu.

Dikutip dari Kompas.com,  Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT, Komisaris Besar Polisi Hendry Novika Chandra mengatakan bentrokan dua perguruan silat itu terjadi pada Minggu (3/8/2025) malam.

"Bentrokan itu terjadi pada Minggu (3/8/2025) malam," katanya sepertin yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/8/2025).

Bentrok dua perguruan silat ini menurut Hendri bermula dari aksi saling lempar batu antara kelompok pemuda dari Dusun Morukren, Desa Litamali, dengan warga Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, yang diduga terkait konflik antar-kelompok bela diri. 

Baca juga: Polda Jateng Bongkar Sindikat Pembuat Uang Palsu Asal Sleman, Lolos Pengecekan Money Detector

Bentrokan tersebut berujung pada penikaman terhadap Marten Tino Falo Taemnanu.

Warga yang mengetahui Tino mengalami luka tusuk langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Penyanggah Perbatasan (RSPP) Betun. 

Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan.

Polisi pun langsung bergerak cepat setelah jatuh korban jiwa.

Kapolres Malaka AKBP Riki Ganjar Gumilar secara khusus mendatangi rumah duka di Dusun Manehat, Desa Litamali, guna menyampaikan belasungkawa. 

Kepada keluarga korban, Kapolres berjanji akan mengusut tuntas dan menangkap pelaku secepatnya.

Halaman
12

Berita Terkini