Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - BPPTKG mengamati terjadi 8 kali guguran lava Gunung Merapi pada pengamatan Selasa (25/06/2024) pukul 00.00-06.00.
Guguran lava mengarah ke barat daya, arah Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Selasa 25 Juni 2024
Teramati pula sejumlah kegempaan. Tercatat ada 22 kali guguran, dengan amplitudo : 3-24 mm, dan durasi : 16.8 -189.2 detik.
Hybrid/Fase Banyak terjadi 12 kali, dengan amplitudo : 3-18 mm, S-P : 0.3-0.6 detik, dan durasi : 5.2-7.5 detik. Vulkanik dangkal terjadi 2 kali, dengan amplitudo 64-80 mm, dan durasi : 8.3-14.5 detik.
Menurut pengamatan meteorologi, cuaca cerah - berawan. Angin bertiup lemah - perlahan ke arah barat. Suhu udara 14.0-19.0 °C, kelembaban udara 69-97 persen, dan tekanan udara 768.7-918.7 mmHg.
Sedangkan pengamatan visual, gunung tampak, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati putih, tebal, tekanan lemah, tinggi 20-50 meter ke barat.
Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BPPTKG akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)