Kekuatan barat kata Putin, menyiapkan perang ke Donbass, selanjutnya mereka ingin merebut kembali Krimea dan Sevastopol. ”Kami tahu itu,” katanya.
Persiapan untuk itu dilakukan sejak lama saat barat yang dipimpin AS menyiapkan dana 150 miliar dollar AS untuk rezim Kiev.
“Untuk membantu negara-negara miskin hanya 60 miliar dollar AS. Apakah ini nilai-nilai barat,” tanya Putin.
Ia juga menyoroti perilaku AS, kekuatan yang memiliki pangkalan militer hampir di setiap sudut planet bumi.
Karena itu semakin banyak sistem barat dikirim mendekati Rusia, kata Putin, Moskow akan mendorong ancaman itu menjauh dari negaranya.
Terhadap semua rencana barat untuk mengalahkan Rusia di medan perang Putin menegaskan ia sudah tahu semuanya.
“Mereka bermaksud memindahkan konflik lokal ke fase konfrontasi global. Kami sudah memahaminya, dan kami berksi sesuai itu,” kata mantan perwira KGB di Jerman Timur ini.
Menurutnya barat tidak peduli apapun dan siapapun yang dipertaruhkan dalam peperangan melawan Rusia. Ia lalu menyinggung soal glorifikasi neo-Nazi di Ukraina.
“Baru-baru ini salah satu brigade Ukraina diberi nama Edelweis, nama yang pernah dipakai divisi Nazi Jerman yang berperan dalam deportasi Yahudi, eksekusi tawanan perang, eksekusi tawanan partisan Yigoslavia, Italia, Cekoslovakia, dan Yunani.
Di Angkatan Bersenjata Ukraina dan pengawal nasional Ukraina, banyak digunakan simbol-simbol insignia Nazi seperti Das Reich, Dead Head, Galicia dan unit-unit SS lainnya.
Donbass Memilih Masa Depan
Mengenai penduduk Donbass, Vladimir Putin menyatakan mereka telah menentukan masa depan, terlepas dari ancaman dan teror.
“Mereka memutuskan untuk tetap Bersama tanah air mereka (Rusia),” tegasnya merujuk hasil referendum di Donbas. Rakyat Donetsk dan Luganks menyatakan bergabung Federasi Rusia.
Putin mengajak semua untuk mengingat baik-baik apa yang dilakukan kekuatan barat yang menipu Rusia lewat protokol Minsk 2014 dan 2015.
“Mereka sekarang tanpa rasa bersalah, bahkan bangga melakukan itu semua untuk mendorong kekuatannya mendekati Rusia,” kata Putin tanpa meneyebut Jerman dan Prancis sebagai aktor utamanya.