Perang Rusia Vs Ukraina

Pemimpin Uni Eropa Temui Zelensky, Janjikan Dukungan Lebih Kuat

Penulis: Krisna Sumarga
Editor: Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa

TRIBUNJOGJA.COM, KIEV - Pemimpin Uni Eropa telah tiba di Kiev untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah Ukraina.

Mereka membawa janji sanksi baru terhadap Rusia, tetapi mengecewakan harapan Ukraina untuk segera menjadi anggota Uni Eropa

Ketua Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, tiba di Kyiv dengan kereta api pada Kamis (2/1/2023), sebuah perjalanan simbolis untuk menunjukkan dukungan kuat bagi Ukraina.

Kehadiran para pemimpin Uni Eropa ini hanya beberapa pekan menjelang satu tahun operasi militer khusus Rusia ke Ukraina yang dimulai 24 Februari 2022.

Zelenskyy telah mendesak UE untuk memberlakukan lebih banyak tindakan hukuman terhadap Rusia.

Tapi putaran ke-10 sanksi yang sedang dipersiapkan oleh blok tersebut kemungkinan besar tidak akan memenuhi tuntutan pemerintah Kiev.

“Hari ini … kami mencapai saling pengertian yang sangat penting,” kata Zelenskyy dalam pidato video Kamis malamnya.

“Bahwa hanya bersama – Ukraina yang kuat dan Uni Eropa yang kuat – kita dapat mempertahankan kehidupan yang kita hargai,” kata Zelensky.

Baca juga: Eva Kaili, Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa Dipecat Terkait Suap dan Korupsi

Baca juga: Uni Eropa Peringatkan Bahaya Pecahnya Kekerasan Serbia-Kosovo

Baca juga: Putin : Rusia Kembali Hadapi Nazisme Lewat Simbol Tank Jerman di Ukraina

Pertemuan tersebut adalah yang pertama dari jenisnya yang berlangsung di Kiev sejak perang dimulai hamper setahun lalu.

Negara-negara Uni Eropa telah menawarkan dukungan politik, ekonomi dan militer ke Kiev selama perang.

Ursula von der Leyen mengatakan sanksi yang ada mengikis ekonomi Rusia dan membuangnya kembali satu generasi.

Namun terlepas solidaritas yang ditunjukkan, keinginan Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut sepertinya tidak akan terpenuhi dalam waktu dekat.

Setelah tindakan keras Ukraina baru-baru ini melawan korupsi tingkat tinggi di Ukraina, para pemimpin Uni Eropa bersiap menghancurkan harapan Kiev akan keanggotaan yang cepat.

Natacha Butler dari Al Jazeera, melaporkan dari Kiev, Ukraina ingin menjadi bagian dari Uni Eropa dan beralih ke barat sepenuhnya.

“Dikatakan ini adalah bagian dari apa yang diperjuangkannya (melawan Rusia),” kata Butler.

“Uni Eropa, bagaimanapun, kemungkinan akan mengirim pesan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan agar Ukraina mencapai kriteria untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa,” lanjutnya.

UE telah mencantumkan beberapa persyaratan bagi Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut, mulai dari stabilitas politik dan ekonomi hingga mengadopsi beberapa undang-undangnya.

Kiev diberikan status kandidat keanggotaan dalam tempo cepat Juni lalu, tetapi status akhir bisa memakan waktu beberapa tahun lagi.

 

Negara terakhir yang bergabung dengan UE adalah Kroasia pada 2013, satu dekade setelah pendaftaran resmi.

Polandia, tetangga Ukraina, menunggu selama 20 tahun sebelum menjadi anggota pada tahun 2004.

Vor de Leyen mengatakan kepada kantor berita Reuters pertemuan minggu ini akan membahas lebih banyak senjata dan uang untuk Ukraina.

Serta lebih banyak akses untuk produk Ukraina ke pasar UE dan membantu Kiev memenuhi kebutuhan energinya.

Sanksi terhadap Rusia, menuntut kepemimpinan Rusia atas perang tersebut, dan memperluas zona panggilan seluler UE ke Ukraina juga akan dibahas.

Uni Eropa telah mengalokasikan hampir 60 miliar euro ($65 miliar) bantuan untuk Ukraina.

Itu termasuk hampir 12 miliar euro ($13,2 miliar) dukungan militer dan 18 miliar euro ($19,8 miliar) untuk membantu menjalankan negara tahun ini.

Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Joseph Borrel mengumumkan penggandaan jumlah pasukan Ukraina yang akan dilatih oleh blok tersebut menjadi 30.000 tahun ini.

Dia juga menjanjikan dana 25 juta euro ($27,5 juta) untuk pembiayaan operasi perebutan kembali wilayah Ukraina.

“Eropa bersatu dengan Ukraina sejak hari pertama. Dan akan tetap mendukung Anda untuk menang dan membangun kembali,” tulis Borrell di Twitter.

Pejabat tinggi UE untuk migrasi, pertanian, ekonomi, dan keadilan juga berada di ibu kota Ukraina, bergabung Bersama pejabat puncak UE lainnya.(Tribunjogja.com/Aljazeera/xna)

 

Berita Terkini