TRIBUNJOGJA.COM, BERLIN – Menteri Pertahanan AS Jenderal (Purn) Lloyd Austin mengajak negara-negara sekutunya yang berkumpul di Ramstein, Jerman, menggali lebih dalam di (medan perang) Ukraina.
Kalimat “menggali lebih dalam” mengindikasikan AS akan memimpin dukungan lebih jauh dan kuat terhadap Ukraina yang berperang melawan Rusia.
Pemimpin NATO dan para Menteri PErtahanan sekutu AS bertemu di Pangkalan Udara Rammstein, guna membahas masalah-masalah militer terkini, khususnya perang Ukraina.
“Rusia sedang menyusun kembali, merekrut, dan mencoba memperlengkapi kembali (militernya),” kata Austin di awal pertemuan.
“Ini bukan momen untuk memperlambat. Ini adalah waktu untuk menggali lebih dalam. Orang-orang Ukraina mengawasi kami,” katanya tanpa menyebut secara khusus isu tentang pengiriman tank berat.
AS mengumumkan tambahan $2,5 miliar bantuan militer untuk Ukraina pada Kamis, termasuk lebih banyak kendaraan lapis baja dan amunisi.
Baca juga: Pentagon Pasok 90 Ranpur Stryker, 95.000 Peluru Artileri, Rudal Avenger dan NASAMS
Baca juga: Polandia Akhirnya Akan Kirim Tank Leopard Buatan Jerman ke Ukraina
Baca juga: Prancis Pasok Tank AMX-10, AS Akan Kirim Ranpur Bradley ke Ukraina
Finlandia juga telah mengumumkan peralatan pertahanan senilai 400 juta euro ($434 juta) untuk Ukraina.
Juru bicara Kremlin mengatakan negara-negara barat yang memasok tank tambahan ke Ukraina tidak akan mengubah jalannya konflik dan mereka akan menambah masalah rakyat Ukraina.
Zelenskyy mengatakan pemerintahnya mengharapkan "keputusan kuat" dari para pemimpin pertahanan anggota NATO dan negara-negara lain di Jerman.
Terutama membahas peningkatan kemampuan Ukraina menghadapi pasukan Rusia dengan tank tempur modern barat.
Semua mata akan tertuju pada Jerman pada pertemuan tersebut karena Berlin belum mengkonfirmasi penggunaan tank Leopard dalam perang tersebut.
Finlandia telah mengumumkan paket bantuan militer senilai 400 juta euro ($434 juta) ke Ukraina, termasuk artileri berat serta amunisi, tetapi tidak ada tank Leopard.
"Ukraina terus membutuhkan dukungan dalam mempertahankan wilayahnya," kata Menteri Pertahanan Finlandia Mikko Savola.
Kementerian tidak mengungkapkan informasi lebih rinci tentang isi paket tersebut tetapi mengatakan bantuan tersebut tidak termasuk tank buatan Jerman.
Ini adalah paket bantuan terbesar hingga saat ini dan paket material pertahanan ke-12 negara Nordik itu ke Ukraina. Sebelas paket bantuan sebelumnya bernilai 190 juta euro (sekitar $205 juta).