TRIBUNJOGJA.COM, KIEV – Presiden Ukraina Volodymir Zelensky menyatakan penaklukan kembali wilayah Krimea yang dikuasai Rusia telah dimulai.
Meskipun demikian, belum ada operasi yang sedang berlangsung. Zelensky menyebutkan, proses perebutan wilayah dari Rusia telah dimulai di benak banyak orang.
Ukraina sekarang secara psikologis siap untuk merebut kembali Semenanjung Krimea dari Rusia secara paksa.
Hal itu dikemukakan Presiden Volodymir Zelensky kepada penyiar Prancis TF1 dalam sebuah wawancara pada Minggu (18/12/2022).
"Penaklukan Kembali" Krimea seharusnya sudah dimulai di kepala Ukraina, klaim presiden, mengisyaratkan dia dapat mengunjungi semenanjung yang tidak diduduki Rusia itu paling cepat 2023.
"Operasi itu sendiri belum dimulai," kata Zelensky ketika ditanya tentang rencana Kiev untuk Krimea.
"Ketika itu dimulai, Anda pasti akan mendengarnya," katanya kepada TF1, menambahkan dia secara pribadi percaya penaklukan kembali Krimea telah dimulai di kepala orang, dan itu sangat penting.
Baca juga: Terkuak Intel Inggris Siapkan Plot Bom Jembatan Krimea di Tengah Perang Rusia Ukraina
Baca juga: Rusia Bombardir Ukraina dengan 83 Rudal, Putin Sebut Balasan Terhadap Peledakan Jembatan Krimea
Baca juga: Rusia Pindahkan Sistem Pertahanan Udara S-300 ke Krimea
Menurut Zelensky, tidak cukup bagi Kiev untuk berulang kali menyatakan semenanjung itu adalah bagian dari wilayah Ukraina.
Ukraina harus siap untuk merebutnya kembali dengan paksa, katanya, seraya menambahkan Rusia pun tidak akan menyerah.
"Seseorang harus siap dan pergi (ke Krimea)," kata Zelensky.
"Tidak ada yang akan menyerahkan Krimea begitu saja tanpa alasan tertentu. Penaklukan kembali selalu dimulai dengan masyarakat: dengan kemauan dan kesiapannya. Saya yakin permulaan telah dilakukan," kata Presiden Zelensky.
Zelensky tidak memberikan perincian tentang waktu operasi yang diklaim, tetapi mengatakan dia mencintai Krimea dan akan senang datang ke Krimea kami yang tidak diduduki.
Awal pekan ini, Aleksey Danilov, Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, juga mengatakan Ukraina berencana merebut kembali semenanjung itu.
"Kami akan memperjuangkan Krimea jika diperlukan," katanya, seraya menambahkan Kiev tidak akan meminta izin untuk melakukan itu.
Krimea telah menjadi bagian Federasi Rusia sejak referendum 2014. Penduduk semenjung itu memilih bergabung ke Rusia setelah kudeta Maidan di Kiev.