Mural One Piece di Triharjo Sleman Didatangi Aparat, Lalu Dihapus

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HAPUS: Aparat keamanan dari TNI-Polri memantau proses penghapusan mural bertema one piece di Dusun Temulawak, Triharjo, Sleman Kamis (7/8/2025).

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mural bergambar mirip One Piece di Kampung Temulawak, Kalurahan Triharjo, Kabupaten Sleman akhirnya dihapus setelah didatangi anggota TNI-Polri. Penghapusan mural bergambar lambang bajak laut topi jerami itu, dilakukan oleh sekelompok pemuda dan Dukuh setempat dengan disaksikan aparat keamanan. 


Babinsa Kalurahan Triharjo, Serma Hadi Suroso mengatakan, gambar one piece di Kalurahan Triharjo dihapus karena background atau dasar dari gambar lambang bajak laut tersebut bendera merah putih. Hal itu yang dianggap menciderai perjuangan dari para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan Lurah, Bhabinkamtibmas, hingga Dukuh setempat untuk memberikan edukasi kepada pemilik rumah agar menghapus mural tersebut. 


"Lambang negara tudak bisa diubah. Yang jelas itu merugikan negara. Karena merebut bendera merah putih mengorbankan nyawa, tidak semudah itu," kata Serma Hadi, ditemui di lokasi saat proses penghapusan, Kamis (7/8/2025). 


Ia menjelaskan, perjuangan kemerdekaan Indonesia direbut dengan mengorbankan nyawa, harta dan benda. Oleh sebab itu, menurut dia, tidak seharusnya memperingati kemerdekaan dicederai dengan gambar anime Jepang tersebut. Apalagi mural lambang bajak laut tersebut digambar dengan dasar merah putih. 


"Itu seperti melecehkan bendera, dasarnya ada merah putih," kata dia. 


Aparat menyesakan mural lambang bajak laut tersebut dengan dasar merah putih. Itu menjadi alasan, mural tersebut harus dihapus. Namun demikian, pada mural berikutnya, dengan lambang serupa tanpa background merah putih juga tetap dihapus. Pertimbangannya,  karena menyesuaikan dengan pemerintah. 


"Kami dapat dari atensi pimpinan untuk menindaklanjuti masalah ini," ujar dia. 


Mural topi jerami dan tulang bersilang di Triharjo tergambar di dinding rumah dan pagar tepi jalan. Dukuh Temulawak, Triharjo, Hardi Wiyanto mengatakan,  penggambar lambang bajak laut tersebut tidak tahu dengan kejadian yang viral. Artinya hanya menggambar saja karena senang dengan anime Jepang tersebut. Terkait siapa yang menggambar, ia tidak tahu persis. Hanya ia menduga anak pemilik pagar tembok tersebut. 


"Kayaknya itu bukan pemuda (karang taruna), itu cuman pribadi itu," kata Hardi. 


Ada dua gambar one piece di dusun Temulawak, Triharjo ini. Gambar pertama dengan ukuran besar berada di dinding sebuah rumah. Tepat di sebelah gambar tersebut tertulis kalimat "Merdeka". Gambar kedua berada diseberangnya, terpisah dengan jalan perkampungan. Kedua gambar tersebut akhirnya dihapus oleh para pemuda setempat dengan pengawasan dari anggota TNI-Polri. 


Seorang pemuda setempat, Alex mengatakan mural one piece di Temulawak digambar bukan karena alasan fomo atau mengikuti trend yang viral di media sosial. Gambar tersebut lebih karena lambang komunitas suporter sepakbola. Meski demikian, mural tersebut tetap akhirnya dihapus dengan cara diblok. 


"(Dihapus) ya, kami (sebenarnya) kecewa tapi mau gimana lagi," ujarnya. 


Bentuk Ekspresi 
Terpisah, Lurah Triharjo, Irawan SIP mengatakan, pihaknya tidak melarang mural bertema one piece. Sebab itu bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat di negara demokrasi. Justru, ia menilai, melalui mural tersebut sebagai bentuk ekspresi kecintaan para pemuda dengan negaranya. 


"Kalau saya itu bentuk ekspresi bagian dari apresiasi warga. Bukan sebuah gerakan makar atau melawan pemerintah," katanya.(*) 

 

Berita Terkini