Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia menyelenggarakan Indonesia Professional Insurance Forum (The Forum) pada 6–8 Agustus 2025 di Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Agenda tersebut juga sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun ke-33 asosiasi.
Adapun tema yang diusung tahun ini adalah Navigating Geopolitical Threats and Opportunities in the Insurance Industry.
Forum ini menjadi wadah strategis bagi pelaku industri asuransi untuk membahas secara komprehensif dinamika geopolitik global yang kian kompleks beserta implikasinya terhadap sektor asuransi.
“Kita di industri asuransi harus bekerja keras. Ini tidak bisa dilakukan sendiri dan ada upaya ekstra dari segi regulator maupun kompetensi para pelaku usaha di sektor jasa asuransi. AAMAI ini jadi salah satu penopang untuk peningkatan kompetensi pelaku,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono kepada wartawan seusai forum, Kamis (7/8/2025).
Ia menjelaskan, ketidakstabilan politik global, seperti meningkatnya ketegangan antarnegara, pergeseran aliansi strategis, perang dagang, hingga kebijakan nasionalistik, telah menciptakan tantangan besar bagi industri asuransi.
Risiko yang muncul mulai dari kerugian berskala besar, perubahan kebijakan pemerintah, sanksi ekonomi, hingga kerusuhan sipil tidak hanya mengancam stabilitas keuangan, tetapi juga memengaruhi proses penilaian risiko, penjaminan, dan
penetapan harga.
Meski demikian, situasi ini juga membuka ruang bagi peluang baru seperti inovasi produk, diversifikasi layanan, dan ekspansi ke pasar yang sebelumnya kurang terlayani.
Robby Loho, Ketua AAMAI mengatakan, forum ini menghadirkan para ahli dan praktisi lintas sektor untuk berbagi wawasan, strategi, dan solusi yang dapat memperkuat ketahanan industri asuransi di tengah perubahan geopolitik yang cepat.
Forum membahas berbagai strategi pengelolaan risiko secara proaktif, termasuk peningkatan penilaian risiko, penjaminan, dan pengelolaan klaim.
Selain itu, peserta akan diajak mengeksplorasi peluang pertumbuhan strategis di tengah gangguan geopolitik, memanfaatkan kemajuan teknologi dan solusi berbasis data untuk meningkatkan daya saing, serta membangun kerangka operasional yang tangguh agar industri asuransi mampu bertahan di tengah ketidakpastian global.
“Forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga platform untuk membangun sinergi, memperluas wawasan, dan memperkuat strategi industri dalam menghadapi lanskap geopolitik yang penuh tantangan namun kaya peluang,” tambah Robby.
Ketua Pelaksana Indonesia Professional Insurance Forum AAMAI 2025, Suhardiman, menambahkan pihaknya merancang forum ini agar para peserta tidak hanya mendapatkan perspektif global mengenai risiko dan peluang geopolitik, tetapi juga memperoleh solusi praktis yang dapat langsung diterapkan di perusahaan masing-masing.
“Forum ini bukan hanya sekadar pertemuan, melainkan pemicu yang berpotensi membentuk masa depan industri asuransi Indonesia, menjadikannya lebih kuat, lebih inovatif, dan lebih relevan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era geopolitik yang dinamis,” terangnya.
Dengan menggabungkan perspektif praktisi, regulator, dan akademisi, Indonesia Professional Insurance Forum 2025 diharapkan menjadi momentum penting bagi pelaku industri untuk menavigasi perubahan global, membangun resiliensi, dan memanfaatkan peluang pertumbuhan yang berkelanjutan. (*)