Masbup Klaten

Virus Tikus di Klaten Sebabkan 18 Warga Meninggal Dunia

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Klaten, sepanjang Januari-Juli 2025 tercatat ada 97 kasus leptospirosis dengan 18 angka kematian

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
via dkk.sukoharjokab.go.id
VIRUS TIKUS: Selama berada di dalam ginjal hewan, bakteri Leptospira sewaktu-waktu dapat keluar bersama urine sehingga mengontaminasi air dan tanah.  

Pasien leptospirosis didominasi masyarakat berusia 19 tahun hingga 60-an. 

Kondisi temuan kasus penyakit itu pada 2025 dikatakan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. 

"Memang penyakit leptospirosis itu sudah menjadi pembicaraan serius. Akan tetapi, dua minggu di awal Agustus 2025 dilaporkan tidak ada kasus baru. Artinya kesadaran masyarakat mulai terbangun," kata Anggit. 

Dia menuturkan, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) jadi salah satu upaya mengantisipasi terkena penyakit leptospirosis

Sebab, bakteri penyebab leptospirosis yang menyebar lewat air kencing tikus bisa bertahan selama 6 bulan di tanah becek. 

"Yang harus dipahami bahwa bakteri penyebab leptospirosis bisa masuk ke dalam tubuh lewat luka. Jadi kalau lagi terluka harus dibersihkan, diobati, dan dilindungi agar tidak kotor ketika mau bersih-bersih maupun turun ke sawah," tandas dia. (drm)

 

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved