Batik Segoro Amarto Reborn Segera Diproduksi Massal, Jadi Seragam 5.500 ASN Pemkot Yogya

Batik khas Kota Yogyakarta, Segoro Amarto Reborn, segera diproduksi secara massal untuk seragam Aparatur Sipil Negara (ASN).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
Dok. Pemkot Yogya
BATIK JOGJA: Foto dok ilustrasi. Sugeng Purwanto saat menjadi Pj Wali Kota Yogya tampil di fashion show bersama istrinya, untuk mempromosikan batik motif Ceplok Segoro Amarto Reborn, di Malioboro, Sabtu (30/11/24) malam. Kini saat Wali Kota Yogyakarta dijabat Hasto Wardoyo, corak batik khas Kota Yogyakarta, Segoro Amarto Reborn, segera diproduksi secara massal untuk seragam ASN Jogja. 

TRIBUNJOGJA.COM - Corak batik khas Kota Yogyakarta, Segoro Amarto Reborn, segera diproduksi secara massal untuk seragam Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, motif batik Segoro Amarto diluncurkan kembali dengan tajuk 'Reborn' melalui desain baru yang lebih kekinian.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menuturkan, untuk tahap awal, terdapat 5.500 ASN di lingkungan Pemkot Yogyakarta yang bakal diseragami dengan batik itu.

Dalam tahap awal, seragam tersebut bakal dikenakan mulai Oktober 2025 mendatang, atau bertepatan dengan momen HUT ke-269 Kota Yogyakarta.

"Alhamdulillah, yang memproduksi batik Segoro Amarto Reborn sudah disanggupi delapan Koperasi Merah Putih. Jadi, yang memproduksi UMKM kita sendiri," katanya.

Namun, Wali Kota mewanti-wanti, batik Segoro Amarto Reborn harus diproduksi dengan metode cap, sehingga tidak diperkenankan memakai sistem printing.

Di samping itu, Koperasi Merah Putih yang ditunjuk memproduksi secara massal wajib memberdayakan pengangguran dan warga miskin di wilayahnya.

"Batik Segoro Amarto Reborn tidak boleh diproduksi dengan print, dan tidak bisa digarap di luar Kota Yogyakarta, karena itu tidak men-deliver kepada masyarakat kecil," ujarnya.

Lebih lanjut, Hasto menyampaikan, ke depan seragam bermotif batik Segoro Amarto Reborn juga diproduksi untuk anak-anak sekolah jenjang SD dan SMP.

Sehingga, ia menyebut, produksi seragam dapat berjalan berkesinambungan selama beberapa tahun, untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Kemungkinan di Januari (2026) saya kira bisa dimulai untuk seragam siswa sekolah. Jadi, siswa baru wajib pakai batik Segoro Amarto Reborn," ujarnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved