Potensi Hujan Lebat Angin Kencang di Yogyakarta Terjadi Siang dan Malam

Ringkasan Berita:BMKG memprakirakan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi pada Minggu, 2 November 2025

 

Angin kencang dan hujan deras pada Sabtu, 1 November 2025, menyebabkan kerusakan ringan di sembilan titik di Kecamatan Playen, Gunungkidul.

Yogyakarta Tribunjogja.com --- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu, 2 November 2025. 

Cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung dari siang hingga malam hari, seiring dengan kondisi atmosfer yang masih cukup labil.

Berdasarkan informasi BMKG wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diprakirakan masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Minggu, 2 November 2025: 

Berikut rincian prakiraan cuaca:

Waktu Terjadi:
Siang hingga malam hari

Kondisi Cuaca:
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat

Disertai petir dan angin kencang

Potensi terjadi di sebagian besar wilayah DIY, termasuk:

• Kabupaten Sleman
• Kabupaten Bantul
• Kabupaten Gunungkidul
• Kabupaten Kulon Progo
• Kota Yogyakarta

Faktor Meteorologis Pendukung:

• Aktivitas awan konvektif yang intens sejak pagi hari
• Pola konvergensi udara di wilayah Jawa menyebabkan perlambatan massa udara
• Suhu muka laut di selatan Jawa berkisar 26–28°C dengan anomali 0,5–1°C

Kelembapan udara tinggi di berbagai lapisan atmosfer:

• 5.000 kaki: 80–95 persen
• 10.000 kaki: 60–70 persen
• 18.000 kaki: 40–60 persen

Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) berada di kuadran 5, mendukung pembentukan awan hujan

Nilai OLR negatif menunjukkan peningkatan uap air di atmosfer. 

Baca juga: Belasan Rumah Rusak Dampak Angin Kencang di Gunungkidul

Angin Kencang Terjang Playen

Angin kencang disertai hujan deras melanda wilayah Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu siang, 1 November 2025. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat sedikitnya sembilan titik terdampak dengan total kerugian material mencapai sekitar Rp4,7 juta.