RUMAKET 2025 Diharapkan Jadi Wadah Pelestarian Budaya Lintas Generasi dan Kota

Disbud Kota Yogya ingin mendorong keterlibatan pelaku seni, komunitas budaya, dan masyarakat dalam merawat nilai-nilai budaya Nusantara

Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
RUMAKET 2025 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Lebih dari sekadar festival budaya, RUMAKET 2025 digagas sebagai ruang kolaborasi untuk memperkuat ekosistem pelestarian Warisan Budaya Takbenda (WBTb) di Indonesia. 


Melalui kegiatan ini, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta ingin mendorong keterlibatan pelaku seni, komunitas budaya, dan masyarakat dalam merawat nilai-nilai budaya Nusantara secara kontekstual, adaptif, dan kreatif.


“RUMAKET bukan sekadar pertunjukan, tapi ruang dialog antar generasi dan antar kota pusaka. Di sini kita belajar bahwa cerita rakyat, kriya, hingga mitologi seperti Pandawa dan Kunti adalah bagian dari identitas kita yang perlu dijaga bersama,” ungkap Yetti Martanti, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.


Ia menambahkan, dalam konteks Rakernas JKPI 2025, kegiatan ini juga berfungsi sebagai wadah pertukaran nilai dan praktik pelestarian budaya antardaerah.


“Kota Yogyakarta ingin memberikan kontribusi nyata dalam menjaga ingatan kolektif bangsa lewat kolaborasi kebudayaan,” tegas Yetti.

Baca juga: Kabar Gembira Lur! Bebas Denda Pajak Kendaraan di DIY, Berlaku 1 Agustus sampai 31 Oktober 2025


Melalui pendekatan tematik dan penyajian yang modern, RUMAKET 2025 diharapkan menjadi ruang strategis untuk menghubungkan narasi budaya dengan isu kekinian, menarik minat generasi muda terhadap WBTb.


Serta membangun jejaring kota pusaka dalam bingkai kebhinekaan.


“Dengan membuka ruang partisipasi dan menciptakan pengalaman budaya yang imersif, kita ingin budaya tidak hanya dilestarikan, tapi juga hidup dalam keseharian masyarakat,” pungkas Yetti Martanti. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved