Wow! Ada Pendongeng Australia dan Singapura di Pagelaran Dongeng Jogja 2025
Pendongeng asal Australia dan Singapura bakal memeriahkan Pagelaran Dongeng Jogja (PDJ) 2025.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pendongeng asal Australia dan Singapura bakal memeriahkan Pagelaran Dongeng Jogja (PDJ) 2025.
Pendongeng internasional itu adalah, Kiran Shah dari Australia dan Roger Jenkins dari Singapura.
Pagelaran yang diselenggarakan di Amphiteater Hutan Pinus Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu 31 Agustus 2025 mulai pukul 08.00 juga menghadirkan sejumlah pendongeng Indonesia, kelompok pemusik ISI Yogyakarta, dan grup Madya Laras Gejok Lesung Mangunan.
Koordinator PDJ 2025, Andi Nurul Iswani, menjelaskan para pendongeng Indonesia yang akan tampil, antara lain Bagong Soebardjo (Yogyakarta), Kak Tony, Ende Riza, dan Rona Mentari (Jakarta).
“Pendongeng yang ditampilkan di PDJ merupakan penutur terpilih dan memiliki banyak penggemar di Indonesia,” ujar Andi Nurul Iswani saat Jumpa Pers di Torte Coffee Demangan Baru, Yogyakarta, Rabu 6 Agustus 2025.
Selain Koordinator PDJ 2025, pada Jumpa Pers juga dihadirkan salah satu pengisi acara PDJ 2025 pendongeng Bagong Soebardjo dan perwakilan dari Dinas Pariwisata DIY, Upyarta Dwi Kartika.
Bagong Soebardjo pendongeng senior di Yogyakarta mengaku bangga diundang untuk tampil di Pagelaran Dongeng Jogja. Dia mengapresiasi aktivitas anak-anak muda yang peduli terhadap budaya tutur di Indonesia.
Sedangkan Upyarta Dwi Kartika mengemukakan Dinas Pariwisata DIY sangat mendukung pelaksanaan Pagelaran Dongeng Jogja 2025. Karena pagelaran ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Apalagi panitia penyelenggara juga menghadirkan pendongeng dari luar negeri. “Semoga Pagelaran Dongeng Jogja juga meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta,” harap Upyarta Dwi Kartika. Sudah selayaknya Pagelaran Dongeng Jogja masuk dalam Calender of Event Dinas Pariwisata DIY.
Andi Nurul Iswani menjelaskan PDJ 2025 memadukan unsur tradisi lisan, penutur terbaik, dan keindahan alam. PDJ berakar dari tradisi tutur.
Fokus rangkaian pagelaran nanti adalah pada upaya penggunaan tradisi lisan, menghadirkan penutur terbaik di Indonesia dari berbagai latar belakang dan ciri khas, serta keindahan alam hutan pinus di Mangunan.
“Keajaiban dongeng semakin hidup saat dituturkan di tengah indahnya hutan pinus. Kami percaya, alam juga punya caranya sendiri untuk bercerita,” papar Nurul.
Setelah hampir satu dekade menjadi ruang ekspresi seni tutur, Pagelaran Dongeng Jogja (PDJ) kembali hadir dengan format lebih segar dan kolaboratif.
Pagelaran ini mengajak publik menyelami keindahan dongeng di tengah hutan pinus Mangunan, Bantul.
PDJ bukan sekadar festival, melainkan gerakan untuk membudayakan kembali tradisi lisan Nusantara.
Menggali Potensi Tersembunyi Waduk Cengklik dalam Menjawab Persaingan Destinasi Wisata |
![]() |
---|
Konflik Antarnegara dan Pelemahan Ekonomi Global Disebut Berdampak ke Sektor Pariwisata Jogja |
![]() |
---|
STIPRAM Buka Kerjasama Penempatan Magang ke Australia hingga Newzealand |
![]() |
---|
Wisatawan Domestik Padati DIY, Kunjungan Turis Asing Masih Seret |
![]() |
---|
60 Foto Wisata Hingga Cagar Budaya Akan Dipamerkan di Pantai Cangkring pada 15-18 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.