Tetap Kondusif, Kemendagri Sebut Pariwisata Kota Yogya Tidak Terdampak Rentetan Demonstrasi

Menurutnya, rentatan aksi demonstrasi di Kota Yogyakarta yang relatif kondusif, membuat aktivitas warga masyarakat, tidak terganggu

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
MONEV: Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, bersama jajaran Forkompimda dan elemen Satlinmas Kota Yogyakarta, selepas Monev di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (11/9/25). 

TRIBUNJOGJA.COM - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI memastikan rentetan demonstrasi yang terjadi di Kota Yogyakarta tempo hari tidak mengganggu sektor pariwisata.

Fenomena itu disampaikan Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, di sela Monev (monitoring dan evaluasi) bersama Forkompimda Kota Yogyakarta, Kamis (11/9/25).

"Kami menangkap kesan, bahwa Kota Yogya sangat kondusif. Indikatornya, tingkat hunian hotel sangat tinggi," katanya, di Balai Kota Yogyakarta.

"Kemudian tadi kami mampir juga di tempat makan, banyak wisatawan. Kami melihat, ini sangat baik untuk perekonomian daerah," tambah Ardy.

Menurutnya, rentatan aksi demonstrasi di Kota Yogyakarta yang relatif kondusif, membuat aktivitas warga masyarakat, khususnya di sektor pariwisata, nyaris tidak terganggu sama sekali.

Ia menyebut, kondusifitas Kota Yogtakarta tidak bisa dilepaskan oleh faktor soliditas yang terbangun di forum komunikasi pimpinan daerah.

"Sinergitasnya sangat solid ya, terbangun dengan baik. Itu faktor penentu Kota Yogya tetap aman dan kondusif sampai saat ini," ungkapnya.

Meski demikian, imbuh Ardy, peran serta dan kesadaran warga Kota Yogyakarta dalam menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing, jelas tidak dapat dikesampingkan.

Hal itu, selaras dorongan dari Kemendagri mengenai pengaktifan kembali Satlinmas, yang instrumen di dalamnya mencakup giat Siskamling. 

"Pelibatan masyarakat di Kota Yogya sudah ada. Budaya jaga warga menjadi modalitas untuk bersama-sama membangun kondusifitas wilayah," ujarnya.

Sementara, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menandaskan, bahwa perekonomian sebagian besar warganya memang bergantung pada kondusifitas wilayah.

Sehingga, masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi untuk bergotong-royong menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Yogyakarta, terutama selama masa-masa marak demonstrasi tempo hari.

"Ekosistem yang terbangun di Yogyakarta itu, masyarakat menolak demo, bukan menguatkan demo. Karena masyarakat kehidupannya dari kondusifitas yang ada," terangnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved