Pemuda Sleman Buat Mural One Piece Jelang HUT RI: Simbol Keresahan Buat Kritik, Bukan Menjatuhkan

Ia dan teman-temannya suka dengan anime Jepang itu yang alur ceritanya menurut dia sangat mirip dengan persoalan sosial yang terjadi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
GAMBAR: Mural one piece tergambar jelas di Temuwuh Kidul, Kalurahan Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman. Mural itu dibuat oleh pemuda setempat saat isu bendera one piece belum viral. 

TRIBUNJGJA.COM, SLEMAN - Mural bertema One Piece bukan hanya ada di Sragen. Lukisan Jolly Roger, dengan topi jerami dan tulang bersilang itu juga tergambar jelas di Temuwuh Kidul, Kalurahan Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman.

Mural yang dibuat oleh pemuda karang taruna dusun setempat tersebut, berada di persimpangan jalan. Pesannya sebagai simbol keresahan. 

Kritik, bukan menjatuhkan

Sekretaris Karang Taruna Temuwuh Kidul, Dandun Asmara mengungkapkan, selain karena iseng gambar yang dibuat di depan Pos Ronda RT 02 itu bagian dari semarak menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia.

Apalagi ia dan teman-temannya suka dengan anime Jepang itu yang alur ceritanya menurut dia sangat mirip dengan persoalan sosial yang terjadi.

Yang mana bajak laut Topi Jerami dipimpin Monkey D. Luffy menjunjung tinggi persahabatan dan melawan ketidakadilan. 

"Di anime itu bercerita kok kayak enggak adil buat rakyat juga. Pasti semua orang merasakan. (Simbol keresahan), Iya, keresahan cuma buat mengkritik, tapi bukan menjatuhkan," kata Dandun, Rabu (6/8/2025). 

Dibuat sebelum viral

GAMBAR: Mural one piece tergambar jelas di Temuwuh Kidul, Kalurahan Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman. Mural itu dibuat oleh pemuda setempat saat isu bendera one piece belum viral.
GAMBAR: Mural one piece tergambar jelas di Temuwuh Kidul, Kalurahan Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman. Mural itu dibuat oleh pemuda setempat saat isu bendera one piece belum viral. (Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin)

Mural One Piece tersebut dibuat para pemuda karang taruna dusun setempat pada 25 Juli lalu. 

Dandun mengatakan, sepengetahuan dirinya, saat gambar dibuat, belum ada larangan maupun peristiwa viral yang terjadi di media sosial. 

Awalnya, ia dan teman-teman pemuda hanya ingin memperbaiki pos ronda melalui pengecetan ulang, sebagai bagian dari semarak menyambut kemerdekaan Indonesia. 

Pos ronda tersebut dicat dengan dominan warna merah putih. Mereka juga melukis sejumlah tokoh anime seperti Monkey D Luffy, kemudian tokoh serial Naruto hingga Goku Dragon Ball.

Mural dan perbaikan pos ronda dilakukan dengan terbuka. 

"Kita buat enggak diem-diem, bener-bener kelihatan semua orang. Dulu kan belum seviral ini toh. Jadi dulu kan sebenernya gambar itu belum ada viral isu ini, jadi belum viral dan belum dilarang juga toh. Kita punya ide gambar One Piece itu cuma kayak realita saja di kehidupannya kita," jelas dia. 

Dandun memastikan, ia dan teman-temannya tidak ikut-ikutan dengan narasi yang sedang viral.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved