Simakjamu Meluncur di DPRD Sleman, Setwan Klaim Tidak Akan Ada Lagi Cerita Kunjungan Fiktif

Inovasi yang digagas Sekretaris DPRD Sleman, Aji Wibowo tersebut juga dapat mencegah terjadinya kunjungan kerja fiktif

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
SIMAKJAMU: Sekretaris DPRD Sleman, Aji Wibowo saat launching Aplikasi Simakjamu di Pendopo DPRD Sleman, Rabu (27/8/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sleman resmi meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Kunjungan Kerja dan Tamu (Simakjamu). 

Selain memudahkan tamu berkunjung, inovasi yang digagas Sekretaris DPRD Sleman, Aji Wibowo tersebut juga dapat mencegah terjadinya kunjungan kerja fiktif karena semua tamu yang berkunjung tercatat dengan baik di sistem. 

Seusai acara peluncuran, Aji mengungkapkan, selama ini pencatatan tamu yang datang ke DPRD Sleman masih dilakukan manual. Bahkan, terkadang ada tamu yang datang secara tiba-tiba dan minta dilayani. Melalui aplikasi Simakjamu, hal yang merepotkan tersebut tidak lagi terjadi. Sebab tamu yang akan berkunjung, terlebih dahulu harus mengisi permohonan di aplikasi. 

"Kapan mau datang, berapa orang, tujuannya apa, kemudian dilayani jam berapa. Hari dan tanggal tidak boleh berubah. Ketika mau pulang absensi juga kami upload di Simakjamu sehingga tamu tercatat dengan baik mulai dari mau datang, datang sampai kepulangannya," kata Aji, saat launching aplikasi Simakjamu di Pendopo DPRD Sleman, Rabu (27/8/2025). 

Mengapa tamu harus dicatat, karena ini berkaitan dengan konsumsi yang disuguhkan kepada tamu. Setiap tamu yang datang ke gedung wakil rakyat harus dihargai, sehingga H-1 sebelum kunjungan dari Sekretariat telah menyiapkan snack sebagai konsumsinya. Nah penyediaan snack harus dilakukan melalui Mbiz sehingga tidak bisa dadakan. Melalui aplikasi Simakjamu, kunjungan tamu hingga proses penyediaan konsumsi bisa tertib sehingga lebih akuntabel. 

Melalui aplikasi Simakjamu, tidak ada lagi cerita kunjungan fiktif

"Jika semua daerah menerapkan aplikasi ini, baik sekretariat DPRD maupun Pemerintah Kabupaten, maka saya optimis SPPD (surat perintah perjalanan dinas) fiktif tidak ada. Karena orang pasti akan mikir dulu karena semua terecord di sistem," kata Aji. 

"Manfaat lain kalau ada permintaan klarifikasi dari aparat penegak hukum baik dari BPK, Kepolisian dan Kejaksaan terkait dengan kunjungan kerja dari luar daerah ke Sleman maka saat itu juga bisa menjawab. Karena tinggal buka Simakjamu kita klik akan muncul datanya," imbuh dia. 

Jumlah kunjungan dinas, dari seluruh daerah di Indonesia ke DPRD Sleman cukup banyak. Sepanjang tahun 2024, DPRD Sleman membukukan jumlah kunjungan hampir 25.000 orang, dengan estimasi rata-rata per bulan mencapai 2.000-2.200 orang. Kini, setelah diluncurkan, aplikasi Simakjamu untuk mencatat kunjungan tamu mulai diterapkan. Dengan penerapan aplikasi ini, maka kunjungan dinas yang sifatnya mendadak tidak akan dilayani. Hanya kunjungan yang sudah terecord di aplikasi yang akan diterima. 

"Jika datang mendadak tidak kami terima. H-1 paling tidak harus sudah terecord. Mendadak tidak diterima kecuali dengan alasan khusus. Misalnya, dari penugasan kementerian atau sifatnya seperti sidak kami terima. Tapi kalau kunjungan terencana harus menggunakan aplikasi Simakjamu," ucapnya. 

Ketua DPRD Sleman, Gustan Ganda mengungkapkan, hadirnya aplikasi Simakjamu ini merupakan satu di antara bentuk dukungan untuk efisiensi kinerja sekaligus integritas dalam pelaksanaan kunjungan kerja (kunker). Ia berharap, jika sistem ini berhasil maka dapat diterapkan di semua wilayah. Artinya, kunker yang dilakukan ke DPRD Sleman yang jumlahnya besar dan butuh anggaran tinggi disetiap DPRD Kabupaten/kota perlu diawasi secara digital. 

"Jadi para pengawas tidak perlu datang ke Sleman. Cukup melihat, merekap dari jejak digital yang diadakan di Sleman saja. Nah ini bagian dari efisiensi juga, mereka tidak perlu ke sini," kata Ganda. 

Sementara itu, Sekda Kabupaten Sleman, Susmiarto yang sekaligus mentor Aji meluncurkan inovasi ini mengatakan, kehadiran aplikasi Simakjamu bisa menjadi terobosan untuk memperbaiki layanan, terutama dalam hal manajemen kunjungan kerja dan tamu di DPRD Sleman. Susmiarto berharap program inovasi tersebut dapat didukung, karena setiap tamu yang datang tercatat dengan baik. 

"Sehingga jika sewaktu waktu dibutuhkan catatan kunjungannya, maka mencarinya lebih cepat," kata Susmiarto.(*) 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved