Merawat Warisan 'Wastra, Kriya, dan Sastra' Kota Yogya Lewat Pameran Rumaket 2025
Deretan warisan budaya tak benda yang dimiliki Kota Yogyakarta dipamerkan dalam ajang Ruang Masyarakat Ketemu (Rumaket) 2025
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Deretan warisan budaya tak benda yang dimiliki Kota Yogyakarta dipamerkan dalam ajang Ruang Masyarakat Ketemu (Rumaket) 2025.
Dipusatkan di Graha Budaya Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG), Kota Yogyakarta, kegiatan tersebut bakal berlangsung sepanjang 5 - 9 Agustus 2025.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengatakan, pemeran Rumaket tahun ini mengusung tema besar Wastra, Kriya dan Satria.
Alhasil, menu yang disajikannya dalam pameran pun merupakan tiga serangkai yang saling berkaitan, mulai dari kain tradisional, kerajinan wayang, dan keris.
"Wastra membuat satria terlihat gagah. Kriya membuat benda-benda penuh makna seperti wayang dan keris. Kemudian satria memakainya dengan penuh tangggung jawab," tandasnya, Selasa (5/8/25).
Rumaket tahun ini dibuka dengan pentas peragaan busana anak-anak yang menampilkan deretan potensi wastra batik dan tenun khas Kota Yogyakarta.
Rangkaian pembukaan pun semakin semarak dengan performa dalang cilik, sampai seni karawitan yang dibawakan oleh para penabuh anak-anak.
"Selama pameran setiap hari akan digelar performa dalang anak beserta pelatihan. Lalu, ada pentas seni wayang wong, kolaborasi wayang, serta pertunjukan dolanan anak," jelas Kadisbud.
Sementara, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, berujar, Rumaket menunjukkan keragaman warisan budaya tak benda yang dimiliki Kota Yogyakarta.
Ketika peninggalan leluhur itu dikemas dengan bagus dan kekinian, warga masyarakat pun antusias dan muncul keinginan untuk ikut melestarikannya.
"Belajar dari kegiatan ini, seharusnya setiap kelurahan bisa menonjolkan potensi-potensinya. Pak Lurah punya kewajiban nguri-uri kabudayan," jelasnya.
"Malanya, kita akan mendorong kelurahan agar bisa mengeksplorasi warisan budaya tak bendanya. Potensi di setiap kelurahan itu ada," urai Wawan. (aka)
Lebih dari 1 Juta Penumpang KA Manfaatkan Face Recognition di Daop 6 Yogyakarta |
![]() |
---|
Tahun Ajaran Baru, Pengiriman Sepeda Motor ke Jogja dan Sekitarnya Meningkat 7-11 Persen |
![]() |
---|
Bendera 'One Piece' Sempat Terpasang di Prambanan Sleman, Kini Telah Dicopot |
![]() |
---|
Angka Konsumsi Ikan di Gunungkidul Naik Tipis |
![]() |
---|
Ekonom UGM tentang Kopdes Merah Putih: Prinsip Koperasi Tidak Hanya di Atas Kertas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.