Melukis dengan Jari, Pelukis Asal Jerman Abadikan Candi Borobudur dalam Lukisan Ekspresionis
seniman asal Jerman, Christopher Lehmpfuhl mengabadikan keagungan Candi Borobudur dalam gaya lukisan ekspresionis khasnya
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
Adapun untuk menyelesaikan lukisan pertamanya di atas kanvas berukuran 1,5x1,5 meter, Lehmpfuhl hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam.
Koordinator staf pribadi SBY, Kolonel Tumpal Raines Napitupulu, menyebut kegiatan ini bertujuan mengangkat keindahan alam dan warisan budaya Indonesia ke kancah internasional.
“Pak SBY sangat ingin agar karya seni ini tidak hanya dinikmati di Indonesia. Tahun depan, pada Juni 2026, lukisan-lukisan ini akan dipamerkan dalam rangkaian Sister City Jakarta–Berlin,” jelas Kolonel Tumpal.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah sukses dilaksanakan di Jakarta dan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Rangkaian perjalanan artistik ini akan ditutup di Pacitan, Jawa Timur yang merupakan tanah kelahiran SBY, dengan kunjungan ke Museum dan Galeri SBY Ani serta Pantai Klayar.
Dari sana, para seniman akan melukis langsung dari keindahan alam dan kekayaan sejarah yang ada.
Raines mengatakan, meski belum bisa hadir langsung di Candi Borobudur karena kondisi kesehatan, SBY dijadwalkan akan bergabung dalam agenda berikutnya di ArtJog Exhibition di Yogyakarta dan kunjungan ke Pacitan.
Seniman lokal Borobudur, Umar Chusaini, menilai kehadiran pelukis internasional seperti Christopher Lehmpfuhl memberi semangat baru bagi komunitas seni di kawasan candi.
Menurutnya, Borobudur adalah sumber inspirasi yang kuat dan kegiatan melukis ini seharusnya tidak berhenti pada karya semata, tetapi juga menjadi bentuk promosi pariwisata budaya ke tingkat global.
“Kita berharap kegiatan ini tidak hanya melahirkan karya seni, tapi juga memperkuat posisi Borobudur sebagai pusat seni budaya yang dikenal dunia,” ujarnya.
Umar juga berharap pengelola Candi Borobudur bisa terus memberikan kemudahan bagi para seniman baik lokal maupun internasional untuk berkarya dan memvisualisasikan Candi Borobudur secara berkelanjutan.
“Bagi seniman lokal, kehadiran seniman dari luar negeri tentu akan semakin menarik, karena membuka ruang kolaborasi dan pertukaran ide,” tambahnya.
Adapun empat seniman lokal dari Borobudur yang turut terlibat dalam kegiatan ini adalah Hatmojo, Widoyo, Munir TPR, dan Umar Chusaini sendiri.
Sementara itu, Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), Yusuf Hartanto, menyambut baik kolaborasi ini.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan seni.
“Seni memiliki kekuatan untuk menarik perhatian dunia dan meningkatkan nilai pariwisata Borobudur,” ujar Yusuf. (tro)
Lalu Lintas dari Arah Semarang atau Kota Magelang Menuju Borobudur Dialihkan |
![]() |
---|
Info Pengalihan Arus Lalu Lintas Menuju Candi Borobudur, Ada Parade Budaya |
![]() |
---|
Akhir Kasus Video AI ‘Ajakan Umrah ke Candi Borobudur’ Berakhir |
![]() |
---|
Mahasiswa Ilkom UNIMMA Sulap Kriya Kayu Rik Rok Jadi Wisata Edukatif di Borobudur |
![]() |
---|
Kasus Video AI ‘Umrah ke Borobudur’ Masih Berlanjut, Polisi Segera Gelar Perkara dengan Bareskrim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.