Gunungkidul Baru Miliki 65 Perpustakaan Inklusif, Keterbatasan Anggaran Jadi Kendala

Hingga saat ini baru ada 65 kalurahan dari 144 kalurahan di Gunungkidul yang memiliki perpustakaan berbasis inklusi sosial. 

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Gunungkidul mencatat hingga saat ini baru ada 65 kalurahan dari 144 kalurahan yang memiliki perpustakaan berbasis inklusi sosial. 

Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Gunungkidul, Arif Yahya, mengatakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat ini terbentur pada kendala anggaran, yang menghambat pembangunan perpustakaan di seluruh kalurahan di Kabupaten Gunungkidul.

Dia menjelaskan meski program ini ditargetkan untuk mencakup semua kalurahan, terbatasnya anggaran menjadi faktor utama dalam proses pembentukan perpustakaan di seluruh 144 kalurahan.

“Dengan anggaran yang terbatas, baru 65 kalurahan yang memiliki perpustakaan berbasis inklusi sosial. Kami berharap bisa memperluas cakupan program ini dalam tujuh tahun ke depan,” kata Arif, Minggu (3/8/2025).

Baca juga: Dua Bangkai Penyu Ditemukan di Pantai Sepanjang Gunungkidul, Langsung Dievakuasi dan Dikubur

Meskipun terhambat oleh keterbatasan dana, Arif optimis bahwa seluruh kalurahan akan memiliki perpustakaan inklusi sosial dalam waktu enam hingga tujuh tahun mendatang, dengan pendekatan bertahap.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Gunungkidul, Kisworo, menambahkan bahwa perpustakaan di tingkat kalurahan tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, seperti pelatihan keterampilan, olahraga, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

“Keberadaan perpustakaan ini tidak hanya untuk literasi, tetapi juga menjadi ruang untuk senam, line dance, pelatihan keterampilan, dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved