Gibran Hadiri Salawat Kebangsaan di Ponpes Ora Aji Sleman

Di hadapan jemaah, Wapres Gibran mengatakan, dirinya sengaja meluangkan waktu untuk datang menghadiri milad ke-13 Ponpes Ora Aji.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
ADA GIBRAN: Wapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri Mujahadah Dzikrul Ghofilin dan Salawat Kebangsaan di Pondok Pesantren Ora Aji, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (2/8/2025) malam. Kegiatan yang dipadati ribuan jemaah ini dalam rangka perayaan milad atau Hari Lahir (Harlah) ke-13 Pondok Pesantren pimpinan Miftah Maulana Habiburahman atau Gus Miftah. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka menghadiri Mujahadah Dzikrul Ghofilin dan Salawat Kebangsaan di Pondok Pesantren Ora Aji, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (2/8/2025) malam. 

Kegiatan yang dipadati ribuan jemaah ini dalam rangka perayaan milad atau Hari Lahir (Harlah) ke-13 Pondok Pesantren pimpinan Miftah Maulana Habiburahman atau Gus Miftah. 

Wapres Gibran keluar dari rumah Gus Miftah berjalan kaki menuju tempat acara sekira pukul 19.50 WIB. Kedatangan mantan Walikota Solo, yang berjalan kaki membelah kerumunan jemaah itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat.

Sejumlah orang yang semula duduk di seputar lokasi acara langsung berdiri dan berteriak memanggil nama putra sulung Presiden RI ke-7 Joko Widodo. 

"Mas Gibran, Mas Gibran..".. teriaknya. 

Gibran yang datang mengenakan kopiah dan kemeja hijau toska muda itu menyapa masyarakat dengan menggapitkan kedua tangan. Didampingi Gus Miftah, Bupati Sleman dan rombongan, Gibran berjalan menuju panggung acara.

Di hadapan jemaah, Wapres Gibran mengatakan, dirinya sengaja meluangkan waktu untuk datang menghadiri milad ke-13 Ponpes Ora Aji. Ia bercerita, pada Sabtu siang, dirinya sedang berkegiatan di Nusa Tenggara Barat (NTB) kemudian langsung terbang ke Yogyakarta. Sesibuk apapun, dirinya mengaku berusaha datang ke Ponpes Ora Aji karena Gus Miftah adalah gurunya. 

"Saya terbang tadi siang dari NTB istirahat sebentar, malamnya ke sini. Sesibuk apapun, saya harus ke sini karena gus Miftah adalah guru saya," ucapnya. 

Menurut Gibran, Pimpinan Ponpes Ora Aji itu sering datang ke Balai kota sewaktu dirinya masih menjadi Walikota Solo. Menurutnya Gus Miftah sering memberikan masukan apa adanya kepada dirinya. Hal itu yang membuat dirinya senang. 

Adapun kepada ribuan jemaah, Gibran menitip pesan agar pandai menyaring informasi, karena sekarang banyak informasi hoaks. Jika ragu dengan informasi yang beredar maka sebaiknya langsung ditanyakan kepada Gus agar tidak keliru informasi. 

"Perbedaan hal yang biasa. Perbedaan itu yang mendewasakan. Perbedaan yang menyatukan kita," kata Gibran.

 Di kesempatan tersebut, Gibran juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat yang hadir. Ia meminta jemaah mendoakan program program yang diluncurkan oleh pemerintah agar bisa berjalan baik. Mulai dari MBG, Sekolah Rakyat, Kopdes Merah Putih dan CKG atau Cek Kesehatan Gratis. 

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburahman atau Gus Miftah di hadapan jemaah mengatakan, hubungan antara rakyat dengan pemerintah adalah taawuf atau tolong menolong. Pemerintah menolong rakyat melalui kebijakan. Sedangkan rakyat menolong pemerintah dengan doa dan kesabaran. 

"Jadi kita tidak harus menuntut tapi juga mendoakan," kata dia. 
 
Menurut dia, Pemerintahan Prabowo dan Gibran telah melakukan ikhtiar untuk mensejahterakan masyarakat. Meskipun belum bisa menghadirkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia karena yang diurusi banyak orang. Tidak bisa simsalabim. Tetapi ikhtiar itu sudah ada, melalui program yang digulirkan pemerintah. 

"Ikhtiar ini harus disupport dengan doa," kata Miftah.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved