Mahasiswa IPB dan DPMPTSP Gunungkidul Fasilitasi Digitalisasi UMKM di Desa Wunung
Ratna Madyaningtyas mengatakan kegiatan ini memfasilitasi pelaku UMKM dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB)
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL- Desa Wunung, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, menjadi sasaran program pemberdayaan digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Program yang diinisiasi oleh mahasiswa IPB bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Gunungkidul, sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan UMKM setempat.
Koordinator PTSP 2 DPMPTSP Gunungkidul, Ratna Madyaningtyas mengatakan kegiatan ini memfasilitasi pelaku UMKM dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), pendaftaran QRIS, dan pencantuman lokasi usaha di Google Maps untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar melalui transformasi digital.
“Dengan NIB, pelaku usaha memperoleh legalitas, akses program pemerintah, dan perlindungan hukum. Kami hadir langsung di desa untuk memudahkan proses ini,” ujarnya, pada Minggu (27/7/2025).
Dia mengatakan DPMPTSP memberikan pendampingan teknis dalam pendaftaran NIB melalui sistem Online Single Submission (OSS), termasuk pengisian data dan pembuatan email. Peserta juga dibantu mendaftarkan lokasi usaha di Google Maps dan membuat QRIS.
"Program ini diharapkan menjadi model pemberdayaan UMKM berbasis teknologi, serta mendorong sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam memajukan ekonomi lokal secara inklusif dan berkelanjutan," terangnya.
Luthful Hakim, Koordinator Desa tim KKNT Inovasi IPB 2025 mengatakan dipilihnya program digitalisasi lantaran keberlangsungan UMKM di desa memerlukan perhatian khusus di tengah perkembangan era modern.
" Niat itu kami salurkan untuk perkembangan UMKM masyarakat Wunung dalam program Digipreneur UMKM. Melalui kerja sama dengan DPMPTSP Gunungkidul yang memberikan kesempatan besar kepada tim kami untuk dapat memaksimalkan program ini," ucapnya.
Dia berujar, program Digipreneur UMKM ini diharapkan dapat menjadi model bagi pemberdayaan UMKM di wilayah lain, menjadi bukti pentingnya sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
"Harapannya, model ini bisa direplikasi untuk membangun ekonomi desa yang inklusif dan berbasis teknologi," pungkasnya.
Sementara itu, program ini pun disambut baik oleh warga setempat, melalui
Kepala Kalurahan Wunung, Sudarto turut menyampaikan apresiasi terhadap program ini.
Dirinya pun berharap pendampingan semacam ini dapat terus berlanjut dan memberi manfaat nyata serta memperkuat kemandirian ekonomi warga.
"Harapan kami ini tidak berhenti sampai di sini saja, kalau bisa didampingi sampai warga bisa optimal memanfaatkan digitalisasi ini untuk kemajuan perekonomian," urainya (ndg)
| Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Laka Maut yang Tewaskan 3 Pemotor di Rongkop |
|
|---|
| SERIE A: Alasan Spalletti Tak Ubah Pakem Juventus di Laga Debut |
|
|---|
| Sidak Dapur MBG di Gunungkidul, Ditemukan Pelanggaran Kebersihan di Beberapa SPPG |
|
|---|
| Perpadi Dorong Fortifikasi Beras untuk Tekan Stunting dan Anemia |
|
|---|
| Evaluasi MBG, Pemkab Gunungkidul Panggil Kepala SPPG Usai Kasus Keracunan Massal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.