Pemkab Sleman Raup Rp216 Juta dari Retribusi Wisata di Kaliurang Selama Masa Libur Sekolah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman meraup Rp216 juta dari retribusi masuk wisata, selama liburan tiga pekan di masa libur sekolah. 

Dana ratusan juta rupiah tersebut dikumpulkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) retribusi masuk di kawasan Kaliurang. 

"Besar PAD dari retribusi masuk ke kawasan Kaliurang adalah sebanyak Rp216.345.000. Raihan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp50 juta - Rp75 juta," kata Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Kus Endarto, kamis (17/7/2025). 

Menurut dia, berdasarkan data yang diterima hingga 15 Juli 2025, jumlah pergerakan wisawatan di sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Sleman selama liburan anak sekolah adalah 827.863 kunjungan.

Jumlah kunjungan tersebut dicatat dari 21 Juni hingga 13 Juli 2025. 

Angka tersebut jauh melebihi target yang ditetapkan 300-450 ribu kunjungan.

Terkait okupansi hotel, kata Endarto, mengacu pada data beberapa hotel di Kabupaten Sleman berada di kisaran 75-85 persen.

Adapun rata-rata length of stay atau lama tinggal wisatawan adalah 2,45 hari. Sedangkan rerata belanja wisatawan sebesar Rp1.125.310 per kunjungan. 

"Dengan demikian, total perputaran uang dari wisatawan (selama libur sekolah) adalah sebesar Rp2,282  triliun," katanya.

Baca juga: Peringatan Harganas ke-32, Pemkab Sleman Ingin Wujudkan Keluarga Berkualitas, Tangguh dan Sejahtera 

Hingga semester pertama tahun 2025 ini, Kabupaten Sleman telah membukukan PAD sektor pariwisata sebesar 52,2 persen.

Pada tahun ini target penerimaan PAD pariwisata sebesar Rp364,9 miliar.

Realisasi hingga Juni telah terkumpul Rp190,4 miliar atau setara 52,22 persen. 

Hal ini berarti setengah dari target PAD pariwisata di Bumi Sembada telah tercapai. 

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman optimis target dapat tercapai meskipun setengah tahun ke depan sektor pariwisata menghadapi sejumlah tantangan. 

"Tantangan yang dihadapi terkait pencapaian target dalam 6 bulan ke depan adalah, tidak adanya libur long weekend," kata dia.(*)