7 Fakta Pernyataan Prof. Sofian Effendi Soal Ijazah Jokowi, UGM Langsung Keluarkan Pernyataan Resmi
Prof. Sofian mengaku dirinya dihubungi oleh sejumlah alumni UGM, termasuk Rismon Sianipar, untuk mengikuti sebuah telekonferensi secara daring
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Sosok Prof. Dr. Sofian Effendi, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002–2007, kembali menjadi sorotan usai video dirinya viral di media sosial dan dikaitkan dengan isu keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.
Dalam video tersebut, ia tampak berdiskusi dengan sejumlah alumni UGM dan membicarakan hal-hal yang kemudian dimaknai publik sebagai bentuk dukungan atas dugaan ijazah palsu.
Namun, dalam penjelasan kepada wartawan, Prof. Sofian menyampaikan klarifikasi mendalam dan menyatakan keberatannya.
Ia merasa dirugikan karena tidak mengetahui bahwa percakapan tersebut akan dipublikasikan.
Bahkan, ia secara terbuka menyampaikan keinginannya untuk tak berurusan hukum karena faktor usia, serta meminta agar polemik ini segera dihentikan.
Berikut ini 7 faktanya menurut pengakuan Prof. Dr. Sofian Effendi :
Baca juga: Warga Temon Kulon Progo Ini Merasa Kena Prank Beras Premium, Waswas Isinya Oplosan
1. Percakapan Virtual yang Dipahami sebagai Diskusi Alumni, Bukan untuk Publik
Prof. Sofian mengaku dirinya dihubungi oleh sejumlah alumni UGM, termasuk Rismon Sianipar, untuk mengikuti sebuah telekonferensi secara daring.
Ia mengira pertemuan itu hanya diskusi terbatas di kalangan internal alumni, membahas soal kebebasan akademik di kampus.
“Saya tidak tahu kalau itu direkam, apalagi dipublikasikan. Mereka cuma bilang mau ngobrol dengan alumni dari Aceh, Kalimantan, dan lainnya,” terang Sofian.
Ia juga mengaku heran karena video itu justru diunggah ke YouTube dengan judul mencolok, seolah-olah dirinya membongkar fakta soal ijazah Presiden Joko Widodo.
“Saya kira itu pembicaraan orang dalam, bukan untuk disebarluaskan.”
2. Tidak Tahu Video Dibingkai untuk Isu Ijazah Palsu Jokowi
Sofian menjelaskan, ia sama sekali tidak mengetahui bahwa pembicaraannya akan dipakai sebagai narasi untuk membenarkan dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.
Dalam pikirannya, topik itu tidak pernah secara eksplisit dibahas. Ia pun merasa terjebak oleh framing yang tidak ia pahami sebelumnya.
Dosen FEB UGM Ungkap Alasan CHT Perlu Dinaikkan |
![]() |
---|
Pengamat Ekonomi Energi UGM Sebut Kebijakan Impor BBM Satu Pintu Pengaruhi Iklim Investasi |
![]() |
---|
Kata Pakar UGM soal Gaya Komunikasi Pejabat Publik yang Kerap Tuai Kontroversi |
![]() |
---|
Rangkuman Kontroversi Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya, Pamer BCA Prioritas dan Hina Rakyat Kecil |
![]() |
---|
Ekonom UGM Minta Pemerintah Jaga Stabilitas Kebijakan Fiskal Agar IHSG Tak Bergejolak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.