Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Kondisi Chromebook Bantuan Kemendikbudristek Era Nadiem Makarim di Klaten

kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook menyeret nama mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KORUPSI LAPTOP CHROMEBOOK - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim usai menjalani pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025). 


"Kalau mau download (mengunduh) juga datanya berat. Lalu karena laptop itu harus menggunakan jaringan Wifi, kami agak kesulitan. Jadi laptop tidak bisa dibawa ke kelas yang belum ada Wifi, sehingga penggunaan masih terbatas di ruangan yang ada Wifi-nya. Kami minimalisir penggunaan khusus di Lab komputer saja," kata dia. 


Laptop tersebut hanya bisa diakses menggunakan akun belajar.id. Oleh karena itu, setiap guru dan murid memiliki akun masing-masing untuk mengakses laptop.

Adapun terkait performa laptop, dia mengatakan hal itu tergantung koneksi internet. 


Pantauan Tribun Jogja, laptop Chromebook bantuan pemerintah di SMP Nurul Haq Klaten itu bermerek Zyrex seri M432-2.

Laptop warna hitam berukuran 11,6 inci itu memiliki Prosesor Intel Celeron N4500 dengan RAM 4 GB dan media penyimpanan eMMC 32 GB. 


Laptop itu memiliki aplikasi bawaan yang terintegrasi Google Chrome, semisal mesin pencarian Google Chrome, Youtube, Gmail, dan Playstore.

Jika ingin menggunakan laptop tersebut maka harus memasukkan akun belajar.id dan kata sandi. Setelah itu baru bisa mengakses mesin pencarian apabila sudah tersambung koneksi internet. 

Taman Kanak-kanak


Bantuan laptop Chromebook itu juga diterima oleh Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najah di Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Sekolah TKIT An Najah, Siti Khodijah, mengungkapkan bahwa TKIT An Najah menerima satu unit laptop Chromebook dari bantuan pemerintah itu. Laptop tersebut dimanfaatkan untuk media pembelajaran yang dioperatori oleh admin TK. 


"Jadi materi yang tertuang di situ (laptop) terbatas khusus pembelajaran PAUD, masuknya kan harus pakai akun Id belajar. Ya sekadar bisa, mengingat jumlah murid kami yang banyak jadi tidak efektif juga karena harus gantian. Ya kurang efektif yang penting bisa dimanfaatkan," ucapnya. 


Sekolah lain yang juga mendapatkan bantuan itu adalah SLB Binadsih di Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Seorang guru, Bintiyatun, mengatakan ada sebanyak 10 laptop yang diterima SLB Binadsih dalam program bantuan tersebut.

Laptop itu digunakan oleh guru dan murid untuk media pembelajaran, terutama bagi siswa Kelas B (tunarunggu dan wicara).


"Laptopnya harus digunakan di sekolah, tidak boleh dibawa pulang," tandasnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved