Kisah Edward Hikmawan, Anak Petani dari Sragen Raih Beasiswa Kedokteran di UAD Yogyakarta

Edward harus melalui serangkaian ujian akademik, psikotes, serta wawancara mendalam untuk mengukur kesiapan akademik, mental dan spiritual. 

|
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
BEASISWA - Edwar Hikmawan, penerima beasiswa kedokteran 1 Miliar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berfoto bersama keluarga 

Pendidikan di SMA Trensains mengajarkannya berpikir kritis dan ilmiah berlandaskan nilai-nilai Islam. 

Di sana, dia dibiasakan untuk disiplin dan bertanggung jawab. 

Tak hanya itu, organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) turut menempanya menjadi pribadi yang peka terhadap kebutuhan orang lain.

“Di IPM saya belajar memimpin dan bekerja dalam tim. Dari situ, saya memahami bahwa menjadi dokter bukan hanya soal ilmu medis, tapi juga kepemimpinan, empati, dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.

Tantangan terbesarnya adalah keterbatasan ekonomi keluarga. Namun hal itu justru menjadi sumber motivasi untuk belajar lebih giat.

Prinsip hidupnya sederhana, “Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.” 

Ia percaya, usaha sungguh-sungguh meski dimulai dari tempat sederhana akan membuahkan hasil jika dilakukan dengan tulus dan pantang menyerah.

Sosok orangtua, Supriyanto dan Fitri Hidayati, menjadi sumber kekuatan terbesar Edward. 

Meski hanya bekerja sebagai petani, mereka selalu memberikan semangat dan doa di setiap langkah hidupnya. 

“Mereka tidak pernah membatasi mimpi saya, justru terus mendorong agar saya menempuh pendidikan setinggi mungkin. Dukungan itu membuat saya yakin bahwa saya tidak berjuang sendiri,” ungkap Edward.

Ke depan, Edward bercita-cita menjadi dokter yang kompeten dan berjiwa pengabdian. 

Dia ingin membuka akses kesehatan di daerah terpencil serta berkontribusi di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), seperti rumah sakit dan klinik. 

Baginya, menjadi dokter adalah jalan dakwah melalui tindakan nyata. Mengobati, melayani, dan menginspirasi.

"UAD tidak hanya unggul dalam akademik, tapi juga membentuk karakter Islami dan semangat pengabdian. Saya yakin di sinilah tempat terbaik untuk menempuh pendidikan kedokteran,” tambahnya.

Kepada generasi pelajar, Edward berpesan agar tidak pernah berhenti bermimpi meski berasal dari keluarga sederhana. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved