Kisah Edward Hikmawan, Anak Petani dari Sragen Raih Beasiswa Kedokteran di UAD Yogyakarta
Edward harus melalui serangkaian ujian akademik, psikotes, serta wawancara mendalam untuk mengukur kesiapan akademik, mental dan spiritual.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjadi dokter merupakan jalan pengabdian untuk membantu sesama dengan ilmu dan empati yang sungguh-sungguh.
Itulah yang terbesit dalam benak sosok pemuda asal Sidoharjo, Kabupaten Sragen Jawa Tengah, bernama Edward Hikmawan.
Keinginannya untuk menjadi seorang dokter kini bukan hanya menjadi angan-angan.
Terlahir dari keluarga petani di Tanjungsari, Bentak, Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah, putra pasangan Supriyanto dan Fitri Hidayati ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih mimpi besar.
Dia baru saja mendapat beasiswa kedokteran senilai Rp1 miliar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Sekadar informasi, seleksi untuk beasiswa Kedokteran UAD sendiri sangat ketat.
Edward harus melalui serangkaian ujian akademik, psikotes, serta wawancara mendalam untuk mengukur kesiapan akademik, mental dan spiritual.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Ir Sunardi, menjelaskan beasiswa kedokteran UAD membebaskan biaya kuliah hingga jenjang profesi dan memberikan uang saku bagi penerimanya.
Selain beasiswa kedokteran, UAD juga menyediakan banyak pilihan beasiswa lain, mulai dari beasiswa akademik hingga nonakademik.
"Tahun ini, minat calon mahasiswa pada Program Studi Kedokteran UAD mengalami peningkatan signifikan," jelasnya, Selasa (8/7/2025).
Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD, Dr. Caraka Putra Bhakti, menjelaskan bahwa jumlah pendaftar Kedokteran UAD mencapai 894 orang, naik dari 640 pendaftar pada tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini menunjukkan bahwa Kedokteran UAD semakin dipercaya masyarakat. Tidak hanya karena kualitas akademiknya yang unggul, tetapi juga karena pembentukan karakter dan semangat pengabdian yang selalu kami tekankan kepada mahasiswa,” ujarnya.
Edward resmi lolos Beasiswa Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan pembebasan biaya kuliah 100 persen.
“Saya memilih kedokteran karena ingin memberi manfaat nyata, terutama bagi masyarakat yang kurang terlayani. Dengan latar belakang keluarga petani yang penuh perjuangan, saya ingin membalas dukungan mereka lewat profesi yang mulia ini,” tuturnya.
Meski hidup dalam kesederhanaan, Edward terus menekuni perjalanan intelektual dan spiritualnya, dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Penjelasan UNY soal Ribuan Ijazah Wisudawan Terlambat Keluar, Rektor Targetkan Tuntas Bulan Depan |
![]() |
---|
USD Lantik 63 Insinyur SMART, Pakai Metode Rekognisi Pembelajaran Lampau |
![]() |
---|
Lazizmu Kota Yogya Salurkan 'Beasiswa Mentari' untuk Puluhan Siswa Tidak Mampu |
![]() |
---|
25 Mahasiswa UPY Siap Ikuti Program Pengembangan Soft Skill di China |
![]() |
---|
Kisah Mutia, Pecatur Muda Bantul Menenun Mimpi di Dunia Busana di UNY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.