Momen Libur Sekolah, Pemkab Gunungkidul Maksimalkan Potensi Desa Wisata 

Potensi alam dan daya tarik wisata di desa-desa wisata di Gunungkidul tidak kalah menarik dengan destinasi wisata pantai dan alam lainnya.

Tribunjogja.com/Alexander Ermando
DESA WISATA - Suasana di Griya Cokelat Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Cokelat merupakan salah satu produk unggulan dari Desa Wisata Nglanggeran. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul  menyiapkan sejumlah destinasi wisata pada momen libur sekolah tahun ini, terutama wisata edukatif yang tersebar di sejumlah desa wisata di wilayah ini. 

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Priyanta, mengatakan saat ini sebanyak 63 destinasi desa wisata dapat menjadi pilihan wisatawan untuk menghabiskan masa liburan.

Adapun desa wisata ini menawarkan potensi besar sebagai sarana edukasi karena menyuguhkan pengalaman belajar langsung dari alam, budaya, dan kehidupan masyarakat setempat.

"Kami juga menyiapkan sejumlah program untuk menghidupkan desa wisata, mulai membuat kerajinan, belajar bertani, atau mengenal seni dan budaya masyarakat setempat," ujarnya pada Senin (30/6/2025).

Dia menyebut pihkanya akan  mengembangkan sektor pariwisata secara lebih merata.

Sebab, selama ini  pantai masih menjadi primadona bagi sebagian besar wisatawan.

"Kami ingin adanya pemerataan wisatawan jadi tidak hanya di pantai saja," ucapnya.

Padahal menurutnya potensi alam dan daya tarik wisata di desa-desa ini tidak kalah menarik dengan destinasi wisata pantai dan alam lainnya.

Namun, memang diakuinya masih banyak tantangan agar desa wisata bisa bersaing dengan destinasi wisata populer yang lain. 

"Untuk membangun desa wisata memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Contohnya saja sperti Desa Wisata Nglanggeran yang sudah dirintis sejak 2013 lalu, baru beberapa tahun belakangan ini bisa dikenal luas oleh masyarakat," ucapnya. 

Namun demikian pihaknya optimis dengan  menjadikan momen libur sekolah sebagai sarana pengenalan destinasi desa wisata, dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke desa wisata.

"Kami optimis dengan kolaborasi semua pihak dapat menghadirkan libur sekolah yang bermakna dan berkesan terutama bagi wisatawan anak sekolahan dan keluarganya. Terlebih mereka dapat memilih destinasi yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menambah nilai pendidikan," ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul Arif Aldian menyambut baik program pengenalan destinasi wisata berbasis desa wisata kepada masyarakat luas dengan memanfaatkan momen libur sekolah

"Kabupaten Gunungkidul memiliki 63 desa wisata dengan potensi yang berbeda-beda. Jadi,ini perlu dikembangkan agar motor pariwisata dan ekonomi masyarakat bisa gerak secara  bersamaan, " urainya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved