Koperasi dan Pelaku UMKM Kulon Progo Diminta Jaga Kualitas dan Kuantitas Produk di Tomira

Iffah juga menilai koperasi sebagai pengelola Tomira belum sepenuh hati dalam mengelola dan memasarkan produk UMKM.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
PRODUK LOKAL: Kepala Dinperinkop-UKM Kulon Progo, Iffah Mufidati saat melihat produk di display produk UMKM di salah satu Tomira di Kapanewon Sentolo, Kamis (26/06/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo meluncurkan display produk UMKM di 22 Toko Milik Rakyat (Tomira) yang bermitra dengan Indomaret, Kamis (26/06/2025). Peluncuran ini merupakan hasil pembenahan tata kelola pemasaran produk UMKM.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinperinkop-UKM) Kulon Progo, Iffah Mufidati menjelaskan pembenahan diperlukan lantaran sebelumnya pengelolaan produk UMKM di Tomira tak sesuai arahan awal.

"Sebelumnya, produk UMKM di Tomira terkadang tidak tersedia, raknya juga tersembunyi tidak berada di depan," ungkap Iffah saat peluncuran.

Tak hanya itu, produk UMKM di Tomira rupanya tidak masuk dalam sistem toko karena tidak memiliki kode batang (barcode). Poses pembeliannya menjadi lebih rumit, seperti harus dibayar dengan uang tunai.

Iffah juga menilai koperasi sebagai pengelola Tomira belum sepenuh hati dalam mengelola dan memasarkan produk UMKM. Begitu juga dengan pelaku UMKM dalam menjaga kualitas dan kuantitas produknya.

Setidaknya ada 22 koperasi lokal yang telah bermitra dengan Indomaret dalam bentuk Tomira di Kulon Progo. 22 Tomira inilah yang menjadi sasaran pembenahan tata kelola pemasaran produk UMKM Kulon Progo.

"Tata kelola lama yang tidak efisien dan efektif membuat kami melakukan evaluasi dan melakukan pembenahan secara masif," ujarnya.

Pembenahan yang dilakukan seperti meningkatkan upaya kurasi produk UMKM. Saat ini, terdapat 67 produk yang lolos kurasi untuk ditampilkan di Tomira, meningkat dari yang sebelumnya hanya 37 produk.

Sistem pengelolaannya pun diubah, dari yang sebelumnya dilakukan masing-masing koperasi kini dilakukan secara terpadu lewat seorang petugas admin. Petugas inilah yang memantau sirkulasi produk di Tomira, termasuk kondisi produk apakah ada yang tidak layak untuk ditampilkan.

Jika nantinya ada produk yang tidak layak seperti sudah kadaluarsa atau kemasannya rusak, maka akan langsung ditarik. Petugas admin pun akan berkoordinasi rutin dengan masing-masing pengelola Tomira.

"Kami juga berkolaborasi dengan Indomaret guna memastikan produk UMKM lokal masuk dalam sistem toko guna mempermudah transaksi," jelas Iffah.

Usai dibenahi, saat ini Dinperinkop-UKM Kulon Progo berupaya memastikan stabilitas dari tata kelola pemasaran tersebut. Bahkan diupayakan agar produk yang dipasarkan semakin bertambah.

Caranya dengan melakukan kurasi secara rutin dan bertahap. Iffah pun juga memastikan bahwa kerjasama antara koperasi lokal dengan toko modern berjejaring tetap saling menguntungkan.

"Sebab kemitraan itu menjadi bentuk kepedulian Si Besar menggandeng dan melindungi Si Kecil agar tumbuh, berkembang, dan maju bersama," katanya.

Manajer Cabang Indomaret Cabang Yogyakarta, Taffan Russuardi menyatakan pihaknya siap menjaga kolaborasi dan kemitraan dengan koperasi lokal di Kulon Progo. Termasuk mendukung pemasaran produk UMKM lokal.

Namun ia berharap Pemkab Kulon Progo juga mampu mempertahankan tata kelola pemasaran produk UMKM yang sudah dibenahi. Sebab dengan cara itulah, simbiosis mutualisme bisa terwujud.

"Tinggal pasokan produknya yang harus dijaga agar tidak terjadi kekosongan di toko," ujar Taffan.(alx)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved