Dipimpin Cucu Sultan, Komunitas Padel Jogja Didorong Bangun Branding Sendiri

Gubernur menekankan pentingnya pembentukan identitas yang membedakan padel DIY dengan daerah lain.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
PADEL JOGJA: Audiensi Pengurus Daerah Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) DIY, Jumat (20/6/2025), di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong pengembangan olahraga padel dengan membangun karakter dan citra khas daerah.

Hal ini disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam audiensi bersama Pengurus Daerah Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) DIY, Jumat (20/6/2025), di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Gubernur menekankan pentingnya pembentukan identitas yang membedakan padel DIY dengan daerah lain.

“Seperti dawuh Ngarsa Dalem tadi, bagaimana bisa membentuk karakter sendiri itu supaya Jogja memiliki karakter sendiri padelnya, mungkin berbeda dengan teman-teman di Jakarta, teman-teman di Surabaya. Nah, beliau menyampaikan supaya kita harus memiliki branding tersendiri,” ujar Ketua PBPI DIY, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo.

Audiensi tersebut digelar sebagai bagian dari upaya PBPI DIY—yang masih dalam proses pengukuhan—untuk memohon arahan dan nasihat dari pimpinan daerah terkait pengembangan padel.

“Pada pagi hari ini kita mengadakan audiensi dengan Kanjeng Gusti dan juga Ngarsa Dalem dalam rangka, kami dari Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Daerah Istimewa Yogyakarta, sowan ke beliau berdua memohon arahan dan juga nasihat. Karena untuk olahraga padel ini kan juga baru di Indonesia dan kebetulan kepengurusan yang pusat juga sudah dikukuhkan oleh KONI Pusat,” kata Marrel.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan olahraga padel di wilayahnya.

Ia menekankan pentingnya memperluas akses, membangun komunitas, dan menjadikan padel sebagai bagian dari kreativitas khas Jogja.

“Mohon dapat sosialisasikan lebih luas lagi terkait olahraga padel ini, bagaimana kita menarik teman-teman muda semakin banyak. Saya nitip pesan juga, berkaca dari olahraga lain yang sempat berkembang pesat namun kembali turun, hal tersebut dapat dijadikan evaluasi,” ujar Sri Paduka.

Lebih lanjut, Sri Paduka menyarankan agar olahraga padel dapat tumbuh dengan pendekatan kesederhanaan, termasuk dalam hal perlengkapan yang bisa diproduksi secara lokal. “Jogja tidak kekurangan orang kreatif, hal tersebut dapat dikomunikasikan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Marrel juga melaporkan bahwa sejumlah atlet DIY telah menunjukkan prestasi di kejuaraan internasional.

“Kami juga sudah mengirimkan beberapa atlet, kebetulan ada dua kejuaraan yang kita kemarin dari Jogja bisa mendapatkan emas melawan pemain dari luar. Sehingga kita sedang coba juga masukan dari beliau tadi supaya bisa kita eksekusi, supaya semakin banyak lagi atlet-atlet Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga bisa masuk ke cabang olahraga padel,” tutup Marrel.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved