Kisah Bocah Yatim Piatu Asal Brebes "Ngontel" Ratusan Kilometer Demi Bertemu Dedi Mulyadi

Sosok Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam beberapa waktu terakhir memang tengah menjadi perhatian masyarakat.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Akun TikTok Aburidwan08)(Kompas.com/ Tresno Setiadi
Tangkapan layar Adnan bocah 15 tahun asal Bumiayu Brebes, Jateng kayuh sepeda ke Jawa Barat demi temui Gubernur Dedi Mulyadi. 

TRIBUNJOGJA.COM, BREBES - Sosok Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam beberapa waktu terakhir memang tengah menjadi perhatian masyarakat.

Sepak terjangnya dalam melaksanakan tugas sebagai orang nomor satu di Jawa Barat membuat sosoknya banyak dikenal oleh masyarakat.

Tak hanya warga Jawa Barat saja, namun nama Dedi Mulyadi juga banyak diidolakan oleh warga di luar Jawa Barat.

Salah satunya Adnan.

Pemuda berusia 15 tahun asal Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini rela mengaku sepeda kayuhnya ratusan kilometer untuk bertemu dengan Dedi Mulyadi.

Anak yatim piatu tersebut ingin bertemu langsung dengan Dedi Mulyadi dan berharap bisa dibantunya.

Adnan diketahui sudah putus sekolah sejak kelas 2 SMP.

Seharunya, saat ini Adnan sudah duduk di bangku kelas 1 SMA.

Sosok Adnan ini viral di media sosial setelah videonya diunggah oleh warganet.

"Mau ketemu siapa?" jawab Adnan ke warganet yang merekam dialog dalam video yang diunggah akun TikTok Aburidwan08. "Dedi Mulyadi, Gubernur?" tanya perekam video yang kemudian dijawab dengan anggukan kepala Adnan seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Kasus Penggantian Pelat Mobil BMW Christiano Penabrak Mahasiswa FH UGM Naik ke Tahap Penyidikan 

Kepada warganet yang merekam, Adnan juga menunjukan secarik kertas berisi alamat Gubernur Dedi Mulyadi.

Adnan ingin menuju ke alamat itu dengan mengendarai sepeda onthel miliknya.

Masih dalam video berdurasi 03.20, terlihat Adnan menggunakan kaus berwarna hijau tosca, celana pendek biru, dan menggendong tas ransel warna hitam.

 Adnan juga menunjukkan secarik kertas bertuliskan identitas diri.

Kepada perekam video, Adnan mengaku telah putus sekolah.

"Sudah keluar kelas 2 SMP. Harusnya sekarang kelas 1 SMA," kata Adnan.

Kepada sang perekam, Adnan mengaku sudah tidak memiliki orang tua.

Kondisi itulah yang membuatnya ingin bertemu dengan Dedi Mulyadi dengan harapan bisa dibantu oleh orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.

"Assalamualaikum Pak Dedi, nama saya Adnan. Saya dari Kabupaten Brebes, Kecamatan Bumiayu, Desa Kalierang. Saya ke sini naik sepeda ingin ketemu Pak Dedi. Saya dari Brebes. Bila berkenan, saya ingin bertemu," kata Adnan.

Usai menyampaikan itu, Adnan kembali mengayuh sepeda dan tampak keluar dari area perkantoran.

Belum diketahui kapan persisnya dan di mana lokasi Adnan saat sedang direkam video oleh netizen.

Sementara itu, Kepala Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Irma Hamdani, membenarkan jika Adnan adalah warganya.

 "Iya benar," kata Irma saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (9/6/2025) malam.

Irma mengungkapkan bahwa kehidupan Adnan memang tidak mudah, apalagi tidak memiliki orang tua.

Menurut Irma, selama ini Adnan diasuh oleh paman dan bibinya di Dukuh Kampung Baru, Desa Kalierang.

Dia juga sempat bersekolah di SD Kalierang 01 dan SMP Negeri 2 Bumiayu. 

Namun, harus terhenti di kelas 2 SMP karena beberapa persoalan. Diungkapkan Irma, warga sebenarnya tidak tinggal diam.

Pernah mencoba menyekolahkan Adnan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) secara gratis, namun Adnan menolak.

Atas inisiatif warga dan demi masa depannya, Adnan kemudian ditempatkan di Panti Asuhan Muhammadiyah Bumiayu.

Harapannya, Adnan bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik.

Namun, Adnan tak bertahan lama di sana. Ia pergi tanpa pamit.

Hingga kemudian, Adnan muncul di media sosial, terekam mengayuh sepeda seorang diri.

"Kami warga sudah berupaya semaksimal mungkin membantu. Tapi memang tidak mudah," kata Irma.

Sementara itu, Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, mengaku prihatin dengan kondisi Adnan dan sedang mengupayakan solusi terbaik, termasuk agar Adnan kembali ke bangku sekolah. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved