Kemenag Bantul Berangkatkan 9 Calon Jemaah Haji Sapu Jagad
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul memberangkatkan sembilan calon jemaah haji sapu jagad atau kloter terakhir calon jemaah haji
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul memberangkatkan sembilan calon jemaah haji sapu jagad atau kloter terakhir calon jemaah haji dari embarkasi SOC.
Sembilan calon jemaah itu, tadinya calon jemaah haji cadangan tahun 2025 dan diprioritaskan berangkat pada tahun 2026.
Kepala Kemenag Kabupaten Bantul, Ahmad Shidqi, mengatakan, dalam jadwal keberangkatan haji tahun ini, ada beberapa kusi jemaah haji yang kosong.
Itu terjadi dikarenakan jemaah yang seharusnya berangkat mengalami sakit dan tidak jadi berangkat ke Tanah Suci, sehingga dilakukan tambal sulam dari berbagai daerah.
"Kemudian, untuk mengisi kekurangan maka disesuaikan dengan cadangan yang sudah melunasi biaya keberangkatan, memiliki kesehatan yang baik, dan sesuai urut kursi," katanya seusai memberangkatkan sembilan calon jemaah haji dari kloter 95 SOC di Pendopo Parasamya Kantor Bupati Bantul, Jumat (30/5/2025).
Nantinya, calon jemaah haji sapu jagad dari Bumi Projotamansari ini, bergabung dengan sejumlah calon jemaah haji dari wilayah lain.
Sebab, DIY sendiri mendapatkan kuota 13 calon jemaah haji sapu jagad.
Dari jumlah itu, kuota terbanyak diberikan ke Kabupaten Bantul, kemudian disusul oleh dua kuota dari Kota Yogyakarta dan dua kuota dari Kabupaten Sleman.
"Lalu, nanti akan bergabung dengan calon jemaah haji dari Jawa Tengah. Karen, kloter 95 SOC ini kan untuk jemaah haji dari DIY-Jawa Tengah," tutur Sidqi.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa para jemaah haji yang berangkat terakhir ini tidak akan mengalami keterlambatan menjalankan rangkaian ibadah haji.
Pasalnya, ada system close gate keberangkatan calon jemaah haji pada H-3 sebelum wukuf di Arafah atau sebelum 9 Zulhijah.
"Dengan diberangkatkannya sapu jagad ini, maka total calon jemaah haji dari Bantul adalah 932 orang. Jumlah total ini sebenarnya turun dibandingkan tahun lalu. Karena, pada tahun 2023 kan ada penambahan kuota, sehingga ada 1.004 jemaah dari Bantul. Lalu, pada tahun 2024 juga ada penambahan kuota, sehingga ada 1.045 jemaah haji dari Bantul," jelas dia.
Kondisi jemaah haji dari Bantul
Dalam kesempatan itu, Shidqi turut menyampaikan bahwa seluruh kondisi jemaah haji dari Bumi Projotamansari yang sudah sampai di Arab Saudi masih dalam kondisi sehat.
Pasalnya, pihaknya selalu mengingatkan agar para jemaah haji tetap menjaga Kesehatan badan sebelum puncak Ibadah Haji.
"Dan karena ini ritual tahunan, pasti keadaan jemaah haji yang melakukan rangkaian ibadah haji berjalan padat ya. Tapi, saya mengapresiasi Pemerintah Arab Saudi yang sudah lebih mengetatkan proses ibadah haji ini. Jadi, hanya orang-orang yang resmi mendapatkan izin dari Pemerintah Arab Saudi yang bisa melaksanakan ibadah haji, sehingga visa selain visa haji tidak bisa ikut haji pada tahun 2025 ini," urainya.
Sementara itu, salah satu calon jemaah haji sapu jagad dari Bantul, Erwin Jaka Nugraha (48), warga Kalurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden, mengucap syukur dan mengaku senang bisa berangkat menjalankan ibadah haji lebih awal dari jadwal yang ditentukan.
"Tapi, saya sudah siap duluan. Jadi, semua persiapannya tidak buru-buru," tuturnya.
Jaka pun mengatakan bahwa ini adalah momen pertama menjalankan ibadah haji untuk menyempurnakan rukun Islam.
Maka, semua sudah dipersiapkan dengan matang, termasuk dengan persiapan kondisi fisik.
Dengan begitu, selama proses pemeriksaan Kesehatan semua sudah berjalan dengan baik.
"Kemarin peroses persiapannya juga cepat. Semuanya bagus," ucap dia.
Dalam menjelankan ibadah ini, ia hanya berangkat seorang diri.
Pasalnya, saat mendaftar untuk mengikuti ibadah haji tidak bareng dengan istrinya yakni Sri Muryani (45).
"Jadi waktu pendaftaran haji itu enggak bareng sama suami. Suami saya duluan, terus saya belakang. Makanya, sekarang suami berngkat ibadah haji duluan," ucap Sri.
Sri turut menyampaikan bahwa sebenarnya, suaminya mendapatkan jadwal berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun 2026.
Namun, dikarenakan ada kuota yang kosong, sehingga maju untuk mengisi kekosongan itu.
"Alhamdulillah, saya senang. Semoga suami saya menjalankan ibadah haji dengan khusuk dan menjadi haji mabrur," pintanya.
DPR Sahkan UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, BPH Resmi jadi Kementrian Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Di Indonesia, Jemaah Sakit Parah Lolos Naik Haji, Kepala BP Haji: Saya Ditegur Kementerian Saudi |
![]() |
---|
Selasa Depan, BP Haji Bakal Resmi jadi Kementrian |
![]() |
---|
KPK Sita Barbuk Catatan Keuangan Dugaan Korupsi Kuota Haji |
![]() |
---|
Kankemenag Kulon Progo Perkirakan Peserta Ibadah Haji 2026 Capai 241 Jemaah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.