Akhir Kasus Perkelahian Bersenjata Dua Pelajar Jelang Subuh di Pleret Bantul

Kasusnya adalah ungkap kejadian duel maut di Jalan Bawuran, Padukuhan Bawuran I, Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
UNGKAP KASUS: Polisi hadirkan pelaku duel maut di Pleret saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (26/5/2025). 

Tribunjogja.com Bantul - Berita kriminal kali datang dari wilayah hukum Kabupaten Bantul

Kasusnya adalah ungkap kejadian duel maut di Jalan Bawuran, Padukuhan Bawuran I, Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Akibat dari kejadian itu seorang pelajar ASP (18) meninggal dunia.

Dan pelaku adalah NA (18), pelajar asal Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul.

Kejadian itu berlangsung di Jalan Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul pada Minggu (11/5/2025) dan kini terungkap bagaimana ada duel mematikan antara dua pelajar.

Duel berujung kematian itu terjadi setelah korban menantang pelaku untuk melakukan perkelahian satu lawan satu.

"Korban dan pelaku sebelumnya sudah saling kenal. Mereka itu teman. Kalau dari keterangan pelaku tidak mengetahui alasan kejadian (duel maut), tapi dari saksi bahwa korban menantang pelaku untuk melakukan duel," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Achmad Mirza, saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (26/5/2025).

Sebelum kejadian, pada Sabtu (10/5/2025) pukul 23.30 WIB, pelaku NA dengan korban ASP sempat menuju ke Lapangan Kanggotan, Kapanewon Pleret, untuk memperjelas kaitan dengan korban menantang pelaku.

Kemudian, saat di Lapangan Kanggotan tersebut, terjadi kesepakatan bahwa pelaku dan korban sepakat untuk duel menggunakan alat.

Lalu, pelaku dan korban meninggalkan Lapangan Kanggotan dan pelaku kembali ke rumah untuk mengambil alat berupa celurit.

Pelaku dan korban bertemu lagi di Jalan Raya Bawuran I atau di tempat kejadian perkara atas kemauan korban pada Minggu (11/5/2025) sekira pukul 03.30 WIB.

Di tempat kejadian perkara juga sudah ada beberapa teman saksi korban dan saksi pelaku. 

"Pada saat di tempat kejadian, korban dan pelaku berbincang-bincang yang pada intinya pelaku menanyakan kaitan yang menang dan yang kalah tandanya apa. Kemudian dijawab oleh korban bahwa yang kalah bilang uwes dalam Bahasa Indonesia sudah," jelasnya. 

Kemudian setelah itu, korban dan pelaku melakukan aksinya. Pelaku pun sempat menyabetkan sebilah celurit ke arah badan korban selama beberapa kali.

Lalu, korban juga menyabetkan sebilah celurit ke arah badan pelaku hingga mengenai jari kelingking dan paha pelaku.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved