Sleman Bakal Punya Tempat Pengolahan Sampah Berkapasitas 1000 Ton Per Hari
Persolaan sampah di Kabupaten Sleman tengah diupayakan untuk diselesaikan secara tuntas.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN -- Persolaan sampah di Kabupaten Sleman tengah diupayakan untuk diselesaikan secara tuntas.
Setelah membangun 3 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Sleman Timur, Barat dan Tengah, kali ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman kembali menyiapkan lahan untuk membangun tempat pengolahan sampah berteknologi insinerator.
Target fasilitas ini beroperasi pada bulan September, dengan nilai investasi mencapai ratusan miliar rupiah.
Bupati Sleman Harda Kiswaya mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan investor untuk mengelola sampah berteknologi insinerator.
Fasilitas ini diharapkan dapat mengelola sampah dari hulu sampai hilir. Artinya, bukan hanya dibakar tetapi juga disertai pemilahan.
Sampah anorganik yang bisa dimanfaatkan akan dipilah untuk dimanfaatkan. Proses pemilihan menggunakan mesin.
"Kemampuan (pengolahan sampah) insinerator ini satu jam 50 ton. Bekerjanya 24 jam. Satu hari bisa mencapai seribu ton," kata Harda, tempo hari.
Fasilitas pengolahan sampah ini digadang beroperasi pada September mendatang.
Dalam proses pembangunannya, Pemerintah Kabupaten Sleman hanya menyiapkan lahan.
Sedangkan biaya pembangunan seluruhnya mengandalkan investor dengan nilai investasi mencapai Rp 225-250 miliar.
Harda mengatakan, pembangunan fasilitas pengolahan sampah ini membutuhkan lahan seluas 6 hektare. Lahan yang dipersiapkan menggunakan Tanah Kas Desa (TKD). Proses perizinan penggunaan TKD sedang berproses. Seiring dengan itu, Pemerintah juga mulai melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.
Jika tempat pengolahan sampah berteknologi insinerator ini terwujud, Harda berharap dapat menjadi solusi dalam penanganan sampah di Bumi Sembada.
Baca juga: Beroperasi Juni, TPST Donokerto Diharap Serap Tenaga Kerja Warga Lokal
Selama ini, Pemkab Sleman sebenarnya telah memulai untuk mengolah sampah secara mandiri dengan membangun tiga TPST di wilayah Tamanmartani, Kalasan, Sendangsari Minggir dan Donokerto Turi.
Namun demikian, tiga TPST tersebut belum cukup. Sebab hanya mampu mengolah sampah 180 ton per hari.
Padahal timbulan sampah asal Sleman yang sebelumnya dibuang ke TPA Piyungan mencapai 300-350 ton per hari. Artinya, masih ada seratusan ton lebih yang masih menjadi pekerjaan rumah Kabupaten Sleman.
DIY Masuk Prioritas Pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik, Eksekusi Tunggu Pusat |
![]() |
---|
Baru Ada 300 Bank Sampah, Gunungkidul Butuh 1.430 Unit |
![]() |
---|
KAI Bandara Beri Dukungan Pendidikan Hingga Pendampingan Poktan dan Pengolahan Sampah |
![]() |
---|
Hadiri Launching Tim PSS, Bupati Sleman Harap Super Elja Bisa Balik ke Kasta Tertinggi |
![]() |
---|
Pesan Bupati Harda untuk Seluruh SPBU di Sleman dan Pihak Terkait demi Lindungi Hak Konsumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.