Kadin DIY Catat Ada Beberapa Sektor yang Berpotensi Lakukan PHK pada Karyawan

Sektor yang terancam melakukan PHK adalah sektor pariwisata, khususnya di perhotelan, tekstil, serta kerajinan dan mebel.

Tribun Jogja/ Christi Mahatma Wardhani
Wakil Ketua Kadin DIY Bidang Advokasi dan Regulasi, Irsyad Thamrin (kiri), Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY Bidang Ketenagakerjaan, Timotius Apriyanto (tengah), dan Ketua Bidang Pengembangan Penelitian dan Pendidikan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Amirullah Setya Hardi memaparkan kondisi ketenagakerjaan di DIY. 

Meski tumbuh positif, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, namun kinerja perdagangan internasional DIY mengalami penurunan.

Neraca perdagangan DIY pada Maret 2025 sebesar US$ 31,73 juta, turun 2,6 persen dibandingkan Februari 2025 yang saat itu sebesar US$ 32,6 juta.

Secara tahunan, neraca perdagangan DIY turun 6,78 persen, dimana pada Maret 2024 mengalami surplus 34,04 juta.

“Untuk meningkatkan kinerja perdagangan internasional adalah dengan ekspor. Sementara ekspor DIY yang terbesar dari industri pengolahan, dan menjadi penyerap tenaga kerja terbesar. Memang kalau data BPS itu terbesar pertanian yaitu 24 persen, tetapi mungkin itu informal. Kalau sektor formal, penyerapan terbesar adalah industri pengolahan 16 persen,” terangnya.

“Dari 2,17 juta orang yang bekerja di DIY, terdapat 42,21 persen yang bekerja sebagai buruh atau pegawai dan sekitar 18,37 persen berusaha sendiri. Artinya terdapat lebih dari 1 juta tenaga kerja yang memiliki potensi terganggu aktivitas pekerjaannya ketika ketidakpastian dan perlambatan ekonomi benar-benar mempengaruhi perekonomian DIY,” imbuhnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved