Ketum Kadin Sowan ke Ponpes Gus Yusuf di Tegalrejo Magelang, Singgung Peluang Kerja untuk Santri
Dalam kunjungannya, Anindya menyoroti potensi pendidikan vokasi di pesantren yang menaungi sekitar 15.000 santri tersebut.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Usai mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, sejumlah pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (10/8/2025).
Rombongan pengusaha yang dipimpin Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie disambut langsung oleh Pengasuh Ponpes API Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
Dalam kunjungannya, Anindya menyoroti potensi pendidikan vokasi di pesantren yang menaungi sekitar 15.000 santri tersebut.
Menurutnya, kapasitas besar tersebut bisa menjadi sumber tenaga kerja terampil di berbagai bidang.
"Kami hadir ke tempat Gus ini dan yang menarik adalah sekolah kejuruan atau studi vokasionalnya. Jumlah 15.000 itu besar sekali, bisa menjadi juru rawat, busana, boga, dan masih banyak lagi. Potensinya luar biasa, ibaratnya ini dunia akhirat, rohani lancar, ekonomi juga jalan," ujarnya.
Anindya menyebut, keberadaan Kadin di berbagai daerah dapat mempermudah link and match atau penyelarasan antara program pendidikan vokasi di pesantren dengan kebutuhan dunia industri
Baca juga: Peringatan Haul Syekh Subakir di Gunung Tidar, Wali Kota Magelang Ajak Teladani Perjuangan Ulama
Ia mencontohkan sektor tekstil, garmen, alas kaki, dan elektronik yang banyak berkembang di wilayah ini.
"Kejaran pendidikan tidak harus S1 atau S2, kejuruan itu sangat penting. Yang utama kedisiplinan dan mentalnya, dan itu saya yakin di pesantren ini sudah menjadi makanan sehari-hari," imbuhnya.
Sementara itu, Gus Yusuf menyampaikan apresiasi atas kunjungan Kadin Indonesia ke Ponpes API Tegalrejo.
Ia menyebut, pesantrennya tengah berupaya mempercepat transformasi adaptasi terhadap dunia usaha dan industri.
"Pesantren ini juga vokasi, artinya menyiapkan tenaga terampil agar bisa diserap industri. Harapannya pesantren terus berkontribusi pada pembangunan negara dan tidak menambah angka pengangguran," jelasnya.
Menurut Gus Yusuf, saat ini terdapat forum percepatan transformasi pesantren yang telah mengumpulkan sekitar 400 pesantren untuk memperkuat kolaborasi dengan dunia industri.
"Semangatnya luar biasa. Kita berharap kolaborasi ini berlanjut sesuai kebutuhan lapangan kerja dan dunia industri," pungkasnya. (*)
Landasan Hukum Kades di Magelang Jadi TSK Korupsi Cuma Berstatus Diberhentikan Sementara |
![]() |
---|
Cara Pemkot Magelang Libatkan Pemuda Atasi Krisis Sampah |
![]() |
---|
Kades Sukomulyo Kajoran Magelang Diberhentikan Setelah Jadi Tersangka Korupsi Rp727 Juta |
![]() |
---|
Buntut Laporan Dugaan Remaja Salah Tangkap Saat Demo Ricuh Magelang |
![]() |
---|
Tanggapi Laporan, Polda Jateng Sambangi Rumah Korban Dugaan Salah Tangkap di Magelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.