Rumah Baca Desa Salam Magelang Juara Nasional Inovasi Literasi

Rumah Baca Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, norehkan prestasi di tingkat nasional. 

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/IST
Perpustakaan Rumah Baca Salam di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, terpilih mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam Lomba Perpustakaan Desa Terbaik Tingkat Nasional 2025 

Ringkasan Berita:Inovasi literasi rumah baca Salam Magelang mulai dari perpustakaan keliling, kelas praktek sablon untuk remaja, Pustaka Difabel Mandiri, hingga program unik Gerakan Literasi Calon Pengantin

 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Rumah Baca Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, menorehkan prestasi di tingkat nasional. 

Lembaga ini berhasil meraih Juara 1 Wilayah 2 Nasional dalam Apresiasi Penyelenggaraan Perpustakaan Desa Terbaik yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.

Kepala Rumah Baca dan Pengelola Perpustakaan Desa Salam, Anis Nurul Ngadzimah, menceritakan perjalanan panjang timnya hingga mampu menembus level nasional.

“Kami berhasil juara 1 mewakili Jawa Tengah untuk lomba tingkat nasional. Mulai dari seleksi berkas, delapan komponen penilaian, pelayanan, peningkatan fasilitas, hingga dampak perpustakaan bagi masyarakat, semuanya kami jalani bertahap,” ungkap Anis.

Ia menjelaskan, dari seluruh provinsi, hanya tiga wilayah yang dipilih masuk final. 

Rumah Baca Desa Salam menjadi satu-satunya wakil Jawa Tengah yang melaju hingga tahap presentasi nasional.

“Alhamdulillah, kami disebut sebagai presentator terbaik dan akhirnya diumumkan sebagai Juara 1 Wilayah 2. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Kepala Perpusnas RI pada 28 Oktober, bertepatan dengan Hari Literasi,” kata Anis.

Menurut Anis, capaian ini bukan sekadar prestasi lembaga, melainkan representasi dari semangat gotong royong warga Desa Salam. 

Sejumlah inovasi literasi pun mereka kembangkan, mulai dari perpustakaan keliling, kelas praktek sablon untuk remaja, Pustaka Difabel Mandiri, hingga program unik Gerakan Literasi Calon Pengantin, di mana setiap calon pengantin diwajibkan membaca satu buku sebelum menikah.

“Ini menegaskan bahwa literasi harus lahir sejak keluarga terbentuk. Kami ingin menghadirkan perpustakaan yang menyenangkan, bukan sekadar gudang buku. Anak-anak muda juga kami dorong untuk ikut andil,” tutur Anis.

Peluncuran Aplikasi Sifasum Klaten Permudah Sewa Gedung Milik Pemda

Apresiasi Istri Bupati Magelang

Bunda Literasi Kabupaten Magelang, Dian Grengseng Pamuji, memberikan apresiasi atas capaian Rumah Baca Desa Salam. 

Ia mengatakan, prestasi ini bukan hanya kebanggaan satu komunitas, melainkan simbol bahwa gerakan literasi mampu tumbuh kuat jika dipelihara bersama oleh masyarakat.

“Saya sangat bangga dan mengapresiasi capaian ini. Perjuangan mereka panjang sampai di titik ini. Semoga Rumah Baca Salam menjadi inspirasi bagi rumah baca di desa-desa lain,” ujar Dian.

Menurutnya, apa yang dilakukan Rumah Baca Salam menunjukkan bahwa literasi bukan sekadar aktivitas membaca buku, melainkan gerakan sosial yang mendorong masyarakat berpikir kritis, berinovasi, dan membuka ruang pembelajaran sepanjang hayat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved