Peringatan Haul Syekh Subakir di Gunung Tidar, Wali Kota Magelang Ajak Teladani Perjuangan Ulama

Peringatan Haul Syekh Subakir menjadi momentum untuk menghormati sekaligus meneladani nilai-nilai kebaikan yang diwariskan ulama besar tersebut.

Dok. Prokompim Kota Magelang
PENGAJIAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menggelar pengajian dalam rangka memperingati Haul Syekh Subakir di halaman parkir Kebun Raya Gunung Tidar, Jumat (8/8/2025) malam 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menggelar pengajian dalam rangka memperingati Haul Syekh Subakir di halaman parkir Kebun Raya Gunung Tidar, Jumat (8/8/2025) malam.

Kegiatan tahunan ini dihadiri Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, Wakil Wali Kota Magelang dr Sri Harso, Forkopimda Kota Magelang, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ribuan jemaah dari berbagai daerah.

Sebagai penceramah utama, KH Ahmad Muwafiq dari Yogyakarta dan KH Aly Qoishor Abdul Haq Dalhar Pengasuh Ponpes Darussalam Watucongol Muntilan.

Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menyampaikan peringatan Haul Syekh Subakir menjadi momentum untuk menghormati sekaligus meneladani nilai-nilai kebaikan yang diwariskan ulama besar tersebut.

“Syekh Subakir dikenal sebagai ulama yang membawa cahaya Islam ke tanah Jawa. Atas izin Allah, beliau menjadikan Gunung Tidar sebagai tempat yang diberkahi, yang hingga hari ini kita kenal sebagai pusat spiritual di Jawa,” ujarnya.

Menurut Damar, sikap tawadhu’, keberanian, dan keikhlasan Syekh Subakir dalam mengabdi merupakan warisan yang tetap relevan di tengah kehidupan masyarakat yang semakin majemuk dan kompleks. 

Nilai-nilai tersebut, lanjutnya, menjadi pedoman yang tidak hanya menginspirasi secara pribadi, tetapi juga menuntun arah kehidupan sosial, berbangsa, dan beragama.

Baca juga: HK Fun Run 2025 di Kota Magelang Pecahkan Rekor MURI

Pemkot Magelang, kata Damar, berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan keagamaan sebagai bagian dari pembangunan manusia yang utuh, tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan spiritual.

“Komitmen ini sejalan dengan tujuan kami membangun Kota Magelang sebagai kota yang nyaman, toleran, dan berkarakter, dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai fondasinya,” tegasnya.

Kegiatan Haul Syekh Subakir ini diisi dengan tausiah agama, doa bersama, dan pembacaan shalawat yang dipimpin oleh para ulama.

Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan mewarnai acara hingga akhir.

Ketua Panitia Haul Syekh Subakir 2025, Diono, menjelaskan haul ini merupakan wujud penghormatan dan doa kepada salah satu tokoh besar yang menyebarkan ajaran Islam di Tanah Jawa, Syekh Subakir.

Tema kali ini "Meneguhkan Spirit Keislaman dalam Melayani Membangun Bersama Kota Magelang". 

"Kita ingin menegaskan, ajaran Islam yang diajarkan pada wali termasuk Syekh Subakir bukan hanya tentang ritual tapi bagaimana membangun masyarakat yang saling melayani, gotong royong, adil dan berdaya," jelasnya. 

Nilai-nilai ini yang harus dihidupkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di Kota Magelang

Rangkaian Haul Syekh Subakir dimulai sejak Kamis (7/8/2025) dengan kegiatan penyembelihan sapi, khotmil Alquran dan diakhiri pengajian akbar. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved