Tanggapan Bupati Hamenang Wajar Ismoyo Seusai Sidak TPA Troketon Klaten

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Troketon KLaten

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
SIDAK TPA: Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan jajarannya saat sidak TPA Troketon, Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (10/5/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

Tribunjogja.com Klaten - Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, bersama jajaran Asisten Sekda, dan sejumlah Kepala OPD Pemkab Klaten, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Troketon, Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (10/5/2025). 

Kegiatan sidak tersebut dilakukan untuk merespon aduan masyarakat sekitar terkait limbah cair yang meluap ke permukiman warga ketika hujan deras mengguyur. 

Pada kesempatan itu, Bupati Hamenang melihat langsung kondisi tumpukan sampah di zona landfill dan sebuah embung di TPA Troketon. 

"Kami sidak ke TPA Troketon karena aduan masyarakat, kalau intensitas hujan tinggi ternyata ada masalah. Kami lihat kalau yang exiting di landfill tidak ada masalah, Alhamdulillah." 

"Cuma kalau intensitas hujan tinggi, memang air kemudian turun dan masuk ke embung. Ketika debit embung terlalu tinggi, airnya meluap. Nah itu yang harus diselesaikan," ungkap Hamenang, belum lama ini.

Pihaknya menyebut sudah berkoordinasi dengaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan DPUPR untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. 

Tujuannya agar mengurangi jumlah sampah dan melengkapi fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di TPA tersebut. 

"Karena dengan IPAL itu nanti airnya bisa diolah dan ketika dialirkan keluar sudah bersih dari sampah, sehingga bisa untuk irigasi," katanya. 

Menurutnya, selama ini pengolahan sampah di TPA Troketon masih sekadar ditimbun dan diaduk di zona landfill untuk sampah-sampah yang datang. 

Meski begitu, ke depan ia berharap ada teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi sampah melalui metode pembakaran. 

"Seperti yang saya sampaikan beberapa waktu lalu, pertama bagaimana sampah bisa berkurang dan lama-lama habis. Kemudian, sampah harian yang dihasilkan masyarakat yang jumlahnya 120 ton per hari bisa diselesaikan," ujarnya. 

Selain dua hal itu, Hamenang menyebut ada satu lagi permasalahan yang harus diselesaikan berdasarkan hasil sidak, yakni terkait masalah IPAL. 

Pihaknya menuturkan akan berusaha agar penyelesaian masalah IPAL bisa dilaksanakan akhir tahun ini, sehingga tahun depan, keluhan masyarakat soal IPAL bisa berkurang. 

Lebih lanjut, Hamenang menyampaikan penyelesaian masalah sampah tidak bisa hanya dilakukan di tingkat TPA Troketon. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved