Konflik Pilkada Puncak Jaya Berakhir Setelah Kedua Belah Pihak Gelar Ritual Belah Kayu Doli
Konflik pilkada Puncak Jaya, Papua Pegunungan yang sudah berlangsung selama enam bulan akhirnya berakhir.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Hal ini membuat Pj Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib bersama Kapolda Papua Brigjen Pol Alfred Papare dan Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits WR Pelamonia dan Kabinda, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan, Dandim 1714 Puncak Jaya, Letkol Inf Irawan Setya Kusuma dan Sekda H Tumiran melobi kedua belah pihak.
Baca juga: Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat Minta Kader PDI Perjuangan Jogja jadi Teladan Masyarakat
Bahkan, Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa bersama Wakil Gubernur Denias Geley turun langsung menemui kedua kubu, agar proses perdamaian secara adat ini bisa berjalan dan akhirnya kedua kubu menyepakatinya.
Usai acara belah doli, kedua paslon bupati menandatangani surat tuntutan dari kubu paslon nomor urut 2 dan disaksikan Gubernur Meki Nawipa, Kapolda Alfred Papare, Pj Bupati Yopi Murib dan kepala perang dari kedua kubu.
Calon bupati Puncak Jaya nomor urut 1, Miren Kogoya mengucapkan selamat kepada Yuni Wonda-Mus Kogoya sebagai bupati dan wakil bupati terpilih untuk melaksanakan pemerintahan lima tahun ke depan.
"Dinamika politik hal yang biasa. Bagian hari ini menjadi pelajaran untuk kami. Namun, yang tidak kami bayangkan itu terjadi."
"Dan kami bersama paslon nomor urut 1 tidak pernah menginginkan untuk mengorbankan rakyat, tapi bagaimana untuk melayani rakyat," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (13/5/2025).
Miren berpesan kepada bupati dan wakil bupati terpilih untuk mempertimbangkan dengan baik tuntutan pendukung nomor urut 2 ketika menjalankan roda pemerintahan, agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.
"Kami Miko (Miren Kogoya-Mendi Wonorengga) kalau diizinkan dan minta saran dan lain-lain, kami siap mendukung penuh bagi pemerintahan lima tahun ke depan. Karena Kabupaten Puncak Jaya milik kita bersama,” katanya.
“Adanya korban kami minta maaf dan kami minta dukungan dari Pemkab Puncak Jaya dan Pemprov Papua Tengah," sambung dia.
Sementara itu, calon bupati terpilih Yuni Wonda, meminta maaf kepada para korban konflik tersebut.
"Kami berempat ini sudah mengorbankan dan menghancurkan daerah ini. Padahal, di mana-mana Pilkada itu biasa, tapi kami di sini mengorbankan manusia, harta benda dan lainnya,” katanya.
"Hari ini saya secara terbuka memohon maaf kepada keluarga korban dan luka-luka dan ada saatnya kami memohon maaf kepada keluarga korban sebagai budaya," tambahnya.
Yuni menegaskan, dengan acara perdamaian secara adat belah kayu doli maka mulai saat ini pendukung nomor urut 2 boleh berkumpul bersama pendukung nomor urut 1, begitu pun sebaliknya.
"Ini secara adat belah kayu doli ini sah. Tidak boleh lagi pisah, karena kami sudah pegang tangan, maka semua harus jadi satu. Kami hari ini sudah harus damai," ujarnya.
Ditambahkan, pemerintahan akan terus berjalan dan ia bersama Mus Kogoya akan memimpin 5 tahun ke depan dengan cara yang baik dan bermartabat.
Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Papua di Puncak Jaya |
![]() |
---|
Pentolan KKB Papua Wilayah Yambi Puncak Jaya Tewas Ditembak Aparat |
![]() |
---|
Teror Terus Terjadi di Puncak Jaya, Jumat Kemarin 2 Rumah Dibakar OTK |
![]() |
---|
Kembali Pecah, Pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya Terlibat Bentrokan, 1 Tewas |
![]() |
---|
Tiga Anggota OPM Tewas Ditembak TNI di Puncak Jaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.