Pengakuaan Nenek S, Warga Klaten yang Dianiaya Karena Diduga Mencuri Bawang di Pasar Mangu Boyolali

Akibat penganiayaan itu Nenek S mengalami luka di bagian kepala belakang dan mendapatkan perawatan intensif selama empat hari di rumah sakit.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
PENDAMPINGAN HUKUM - Nenek S didampingi kuasa hukumnya saat ditemui di rumahnya di Desa Polan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (10/5/2025). 

Setelah itu, Nenek S dibawa ke sebuah tempat yang dekat dengan musala dan memiliki tangga.

Di sana, Nenek S mengaku dipukul hingga kepalanya membentur tembok. Nenek S pasrah.

Tak berapa lama, Nenek S dipukul lagi di bagian pipi hingga dua buah giginya copot.

Nenek S mengaku tidak kenal orang yang memukulnya. 

Kemudian, Nenek S pulang. Ia jalan pelan-pelan dari Pasar Mangu menuju Kartasuro, tempat biasa menunggu angkot.

Mirisnya, meski pulang dengan kondisi berlumuran darah, akan tetapi tidak ada orang yang membantu Nenek S. 

Nenek S menaiki angkot dari Kartosuro menuju Delanggu, Klaten.

Lalu naik becak motor hingga sampai rumah di Desa Polan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Begitu sampai rumah, Nenek S pun langsung meminta obat sakit kepala kepada anaknya.

Namun tanpa pikir panjang, sang anak pun lantas membawa Nenek S ke rumah sakit terdekat.

Nenek S dirawat di rumah sakit hingga empat hari dan baru pulang ppada Selasa (6/5/2025). 

"Sekarang sudah baik-baik saja. Tapi sementara tidak jualan. Ini (sambil menunjuk lukanya) kemarin dapat dua jahitan," katanya. 

Dikira Mengalami Laka Lantas 

Salah satu anak Nenek S, Hari Mulyanto (36), mengaku kaget ketika ibunya pulang dalam kondisi berlumuran darah.

Hari tidak mengetahui bahwa Sang Ibu baru saja dianiaya orang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved